Mohon tunggu...
Viktorius Manchuk
Viktorius Manchuk Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri 3 Belitang Hilir

Pribadi yang ingin belajar untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Guru di Pelosok Kampung Menuju Sekolah, Sebuah Perjuangan yang Berat

22 Oktober 2024   10:18 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di pelosok-pelosok kampung Indonesia, perjuangan guru tak hanya terukur dari dedikasi di dalam kelas, tetapi juga dari perjalanan panjang yang harus mereka tempuh untuk sampai ke sekolah, melewati jalan-jalan yang berlumpur dan berbatu menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap hari. Perjuangan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, melintasi berbagai pergantian pemimpin daerah dan presiden, namun semangat mereka untuk mendidik tak pernah pudar.

Setiap pagi, saya bangun sebelum matahari terbit. Dengan sepatu boot yang selalu siap sedia, saya melangkah keluar dari rumah, berbekal semangat untuk mendidik generasi penerus bangsa. Ketika musim hujan tiba, jalan menuju sekolah menjadi hamparan lumpur. Saya harus berhati-hati agar tidak terpeleset, dan sering kali harus mengganti arah untuk menghindari genangan yang dalam. Saat kemarau, jalanan berdebu yang beterbangan, membuat setiap napas terasa berat. Namun, semua itu tidak menghalangi tekad saya untuk sampai ke sekolah.

Meskipun begitu, harapan selalu ada. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk merubah nasib. Setiap hari, saat mengajar, saya melihat potensi dalam diri murid-murid saya. Mereka adalah harapan masa depan, dan meskipun kondisi yang mereka hadapi sulit, semangat mereka untuk belajar tak pernah padam. Dalam setiap pelajaran, saya berusaha memberikan yang terbaik, menggugah rasa ingin tahu mereka dan memberi mereka keyakinan bahwa mereka bisa mencapai lebih dari yang saya capai.

Perjuangan ini bukan sekadar tentang jarak fisik; ini juga tentang komitmen untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas. Meskipun kondisi perjalanan yang sulit, saya tetap melangkah maju, berbekal harapan dan cita-cita yang tinggi untuk murid-murid saya.

Perjuangan ini bukan hanya milik saya seorang. Saya didukung oleh rekan-rekan guru yang memiliki semangat yang sama. Bersama-sama, kami saling menguatkan, berbagi cerita tentang perjalanan kami, dan saling memotivasi untuk tidak menyerah. Kami adalah komunitas yang saling mendukung di tengah segala keterbatasan.

Seiring dengan bergantinya pemimpin daerah maupun pusat, perubahan kebijakan pendidikan sering kali datang dan pergi. Janji-janji tentang pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan guru, dan akses pendidikan yang lebih baik sering kali terdengar menggembirakan. Namun, realitas di lapangan seringkali tidak sesuai harapan. Banyak sekolah di daerah terpencil tetap kekurangan fasilitas yang memadai, dan guru-guru masih berjuang dengan gaji yang minim. Tidak jarang para guru juga harus berhadapan dengan peliknya peraturan dalam mendidik siswa, bahkan tidak jarang para guru harus berhadapan dengan proses hukum dalam perjuangan untuk memperbaiki akhlak siswa.

Setiap perubahan kepemimpinan seharusnya menjadi momen refleksi dan perbaikan, namun sering kali hanya menghasilkan kebijakan yang tidak berkelanjutan. Kami para guru di pelosok kampung merasakan betul dampak dari ketidakpastian ini. Para guru tentu berharap, pemerintah tidak hanya memberi perhatian pada pendidikan secara teoritis, tetapi juga secara praktis dengan memperhatikan kondisi di lapangan.

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat berat, semangat kami para guru di pelosok kampung tetap menyala. Meskipun harus mengorbankan waktu dan tenaga demi masa depan anak-anak didik kami. Setiap hari, kami tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi murid-murid yang mungkin tidak memiliki akses yang sama dengan anak-anak di kota besar.

Cerita-cerita tentang guru yang penuh tantangan menjadi simbol ketahanan dan pengabdian. Dengan setiap langkah yang diambil, kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, terlepas dari letak geografisnya.

Perjuangan guru di pelosok kampung adalah cerminan dari semangat juang yang tak kenal lelah. Meskipun jalan yang mereka lalui sulit dan penuh tantangan, dedikasi mereka terhadap pendidikan harus diakui dan dihargai. Diharapkan ke depan, perhatian yang lebih besar diberikan kepada para guru dan pendidikan di daerah terpencil, sehingga cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud dengan lebih baik. Dalam setiap tetes keringat mereka, tersimpan harapan bagi masa depan yang lebih cerah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun