Dalam sebuah perjalanan mendebarkan menuju sekolah binaan, saya, seorang pengawas sekolah, menemui tantangan tak terduga. Di tengah perjalanan, jalan terhenti oleh pengerjaan jalan  menggunakan alat berat, memaksa saya untuk menunggu hingga selesai.
Motor tua teman perjalanan hampir kehabisan bensin, tapi berkat keberuntungan, di kampung sebelah terdapat tempat jual bensin yang membantu saya melanjutkan perjalanan dan tugas pendampingan di sekolah binaan. Sebuah episode yang menggambarkan keterbatasan infrastruktur namun juga keberanian dalam menjalankan tanggung jawab.
Dalam penantian yang penuh kesabaran, saya melihat sekeliling yang sepi, menyadari bagaimana sekolah di pedalaman ini masih harus menghadapi kendala infrastruktur. Meski tertahan di tengah jalan, keinginan untuk memberikan dukungan penuh pada sekolah binaan tidak pernah pudar.
Saat akhirnya pengerjaan jalan selesai, langit yang beranjak senja menyambut langkah saya kembali melaju. Melintasi jalan yang baru diperbaiki, saya merenung tentang betapa aksesibilitas yang terbatas menjadi penghalang bagi pendidikan. Namun, semangat untuk mencapai sekolah dan memberikan dampak positif mengalahkan semua rintangan. Dengan motor tua yang setia, saya melanjutkan perjalanan, membawa harapan dan semangat untuk mencerahkan masa depan di sekolah binaan saya.
Sesampainya di sekolah binaan, senyuman anak-anak di sekolah itu menjadi pelipur penat. Meski terhenti di tengah jalan dan harus berhadapan dengan keterbatasan, kebersamaan di sekolah ini membuat perjalanan panjang dan berliku itu seakan terlupakan.Saat menjalankan tugas pendampingan, saya terpesona oleh semangat para guru dan siswa yang tetap bersemangat meskipun infrastruktur di sekitar mereka masih jauh dari ideal.
Pengalaman ini mengajarkan saya tentang keteguhan hati dan keuletan dalam menghadapi tantangan pendidikan di daerah terpencil.Ketika kembali pulang, saya membawa pulang lebih dari sekadar cerita perjalanan. Saya membawa pulang kisah kegigihan dan harapan dari sekolah binaan, serta kesadaran baru tentang betapa berharganya akses pendidikan untuk setiap anak. Dengan motor tua yang mungkin terlihat sederhana, tapi menjadi simbol perjalanan penuh makna yang saya jalani hari ini.
Di tengah keramaian dan kesibukan keseharian, cerita perjalanan ini menghadirkan suatu keindahan tersendiri. Setiap jeda dan rintangan di jalan membuka mata saya terhadap realitas pendidikan di daerah terpencil, di mana setiap kilometer dan setiap detik menandakan keberanian mereka yang bertahan.
Saat matahari sudah mulai berada pada empat puluh lima derajad di ufuk barat, saya meninggalkan sekolah binaan dengan rasa hormat yang dalam. Melalui perjalanan ini, saya tidak hanya menjadi pengawas sekolah, tetapi juga saksi hidup akan semangat tak kenal menyerah di dunia pendidikan yang terkadang tidak setara.