Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hari Guru Nasional 2023: Membangun Identitas Guru Milenial

25 November 2023   00:22 Diperbarui: 25 November 2023   00:31 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema Hari Guru Nasional 2023, "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar," (surat edaran Kemendikbudristek nomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023), mencerminkan semangat kolaborasi dan kebebasan belajar dalam dunia pendidikan. Tema ini menekankan pentingnya guru untuk aktif bergerak, bekerja sama, dan merayakan kebebasan belajar dalam konteks pendidikan.

Hari Guru Nasional tahun ini, juga memberikan kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi peran saya sebagai seorang pendidik. Dengan semangat "Menggerakkan Bukan Digerakkan," saya bertanya pada diri sendiri, 

"apakah saya sudah menjadi guru milenial yang diharapkan mampu menggerakkan perubahan dalam dunia Pendidikan?"

Sebagai seorang guru, saya merenungkan sejumlah aspek dalam merayakan tema tersebut di atas yang dapat menggambarkan apakah saya dapat dianggap sebagai guru milenial:

1. Pemahaman Tekonogi

Pemahaman teknologi merupakan kemampuan untuk mengerti, menggunakan, dan beradaptasi dengan berbagai jenis teknologi yang relevan dengan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Saya sebagai guru, pemahaman teknologi menjadi keterampilan yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital.Beberapa aspek penting dalam pemahaman teknologi bagi seorang guru antara lain;

1) Integrasi teknologi dalam pengajaran

Memahami cara menggunakan alat pembelajaran digital, seperti presentasi multimedia, video, dan aplikasi edukatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif

2) Keterampilan multimedia

Mampu mengedit video dan audio untuk membuat materi pembelajaran yang lebih dinamis dan mudah dipahami oleh siswa, serta  memiliki keterampilan dasar dalam desain grafis untuk membuat materi pembelajaran yang menarik secara visual

3) Kolaborasi online

Mampu menggunakan alat komunikasi online, seperti surel atau platform kolaboratif, untuk berkomunikasi dengan siswa, orangtua, dan rekan-rekan guru.

4) LiterasiiInformasi dan digital

Mengajarkan siswa keterampilan evaluasi sumber informasi online untuk membangun literasi informasi yang baik dan menyampaikan konsep keamanan digital dan etika online kepada siswa untuk memastikan perilaku yang aman dan bertanggung jawab di dunia maya

5) Adaptasi terhadap perkembangan teknologi

Terus memantau perkembangan teknologi terkini dan memahami bagaimana teknologi tersebut dapat diintegrasikan dalam konteks pendidikandan bersedia untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan diri dalam hal teknologi untuk tetap relevan dalam mengajar

Pemahaman teknologi yang baik memungkinkan seorang guru untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan relevan, sekaligus membantu siswa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di dunia yang semakin terdigitalisasi.

2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Fleksibilitas dan adaptabilitas merupakan keterampilan penting bagi seorang guru, terutama dalam menghadapi dinamika perubahan dalam dunia pendidikan. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kurikulum, teknologi, dan kebutuhan siswa adalah kunci keberhasilan dalam memberikan pembelajaran yang efektif. Beberapa aspek terkait fleksibilitas dan adaptabilitas dalam konteks Pendidikan antara lain;

1) Penyesuaian terhadap kebutuhan siswa

Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan gaya belajar berbeda di antara siswa-siswi dalam kelas dan fleksibel dalam memodifikasi strategi pengajaran untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

2) Penggunaan teknologi dengan fleksibel

Bersedia mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi baru dalam pengajaran dengan cepat dan mampu memilih alat dan aplikasi teknologi yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa

3) Mengelola perubahan kurikulum

Memahami perubahan-perubahan dalam kurikulum dan siap untuk mengadaptasi materi dan metode pengajaran sesuai dengan perubahan tersebut serta mampu menyesuaikan metode penilaian agar sesuai dengan perubahan dalam pendekatan pembelajaran

4) Kolaborasi dan komunikasi

Berkolaborasi dengan rekan-rekan guru untuk mendiskusikan ide, strategi, dan membagikan pengalaman dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa, orangtua, dan staf sekolah untuk memfasilitasi pemahaman dan dukungan terhadap perubahan

5) Manajemen kelas yang adaptif

Menyesuaikan strategi pengelolaan kelas dengan dinamika kelas dan karakteristik siswa dan mampu mengatasi konflik atau tantangan perilaku dengan pendekatan yang adaptif

6) Pengembangan profesional terus-menerus

Bersedia untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dan melakukan refleksi diri secara teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan praktik pengajaran.

7) Respons terhadap umpan balik

Menerima umpan balik dari siswa, rekan-rekan guru, dan orangtua, dan menerapkannya dalam pengembangan diri serta  menyesuaikan metode pengajaran dan strategi berdasarkan umpan balik yang diterima untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Fleksibilitas dan adaptabilitas membantu seorang guru menghadapi tantangan dengan sikap terbuka dan tanggap, menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan responsif terhadap perubahan. Kemampuan ini menjadi landasan penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang selalu berubah.

3. Kreativitas dalam Pengajaran

Kreativitas dalam pengajaran adalah kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan ide-ide inovatif serta pendekatan-pendekatan yang unik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru yang kreatif tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menarik, memotivasi, dan merangsang pemikiran kritis siswa. Beberapa aspek kreativitas dalam konteks pengajaran antara lain;

1) Penggunaan metode pengajaran yang inovatif

Menerapkan metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, seperti diskusi, proyek, atau simulasi dan menciptakan permainan atau aktivitas berbasis permainan untuk memperkuat pemahaman konsep dan meningkatkan motivasi siswa

2) Pemanfaatan teknologi dengan kreatif

Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, termasuk pembuatan konten multimedia, penggunaan platform daring, dan penggunaan aplikasi pendidikan inovatif dan menciptakan atau memodifikasi perangkat teknologi untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran

3) Penilaian kreatif

Menggunakan proyek-proyek kreatif sebagai bentuk penilaian, sehingga memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang unik, serta mendorong siswa untuk menyusun portofolio yang mencerminkan berbagai karya kreatif mereka sepanjang masa pembelajaran.

4) Pemecahan masalah dan proyek kolaboratif

Mendorong siswa untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah menggunakan kreativitas mereka

5) Adaptasi pada gaya belajar siswa

Mengadaptasi metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar unik setiap siswa, serta menyajikan materi pembelajaran dengan beragam cara untuk merangsang minat dan partisipasi siswa.

6) Kreativitas dalam penilaian dan umpan balik

Menerapkan bentuk-bentuk penilaian yang memungkinkan siswa mengekspresikan kreativitas mereka dan memberikan umpan balik yang konstruktif dan  merangsang kreativitas, mendorong siswa untuk terus mengembangkan ide-ide baru

Kreativitas dalam pengajaran bukan hanya tentang menciptakan lingkungan yang menyenangkan, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, problem-solving, dan inovasi yang penting untuk kesuksesan masa depan

4. Kolaborasi dan Keterlibatan

Kolaborasi dan keterlibatan merupakan elemen kunci dalam membangun lingkungan pembelajaran yang inklusif dan dinamis. Guru yang efektif tidak hanya bekerja sebagai individu, tetapi juga sebagai bagian dari tim yang saling mendukung. Kolaborasi dan keterlibatan melibatkan interaksi positif dengan siswa, rekan-rekan guru, orangtua, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan mendalam.

Beberapa aspek penting kolaborasi dan keterlibatan dalam konteks Pendidikan antara lain;

1) Kolaborasi dengan rekan-rekan guru

Berpartisipasi dalam tim pengajaran atau komunitas belajar baik dalam sekolah maupun luar sekolah  untuk merancang kurikulum, berbagi ide, dan mengembangkan strategi pembelajaran bersama.

2) Keterlibatan dengan siswa

Mendorong diskusi kelompok dan pertanyaan terbuka untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan merancang kegiatan proyek atau tugas kelompok untuk mengembangkan keterampilan kerja sama dan kreativitas siswa.

3) Partisipasi orang tua

Mengadakan rapat orangtua-guru untuk berbagi perkembangan siswa, mendengarkan umpan balik, dan membahas strategi pendukung serta melibatkan orangtua dalam kegiatan pembelajaran, seperti presentasi proyek siswa atau kegiatan lapangan

Kolaborasi dan keterlibatan menciptakan sinergi dalam pendidikan, meningkatkan pemahaman, dan menciptakan dukungan yang kuat untuk kesuksesan siswa. Menerapkan keterlibatan ini secara efektif membentuk komunitas pembelajaran yang berfokus pada pertumbuhan dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi semua peserta.

5. Pemahaman Kebutuhan Emosional dan Sosial

Pemahaman kebutuhan emosional dan sosial siswa merupakan aspek kritis dalam membentuk lingkungan pembelajaran yang mendukung dan inklusif. Guru yang memahami dan merespons kebutuhan emosional dan sosial siswa dapat membantu menciptakan atmosfer di kelas yang positif, memfasilitasi perkembangan sosial mereka, dan mendukung kesejahteraan mental. Beberapa aspek penting terkait pemahaman kebutuhan emosional dan sosial dalam konteks Pendidikan antara lain;

1) Membangun hubungan dan koneksi

Membangun hubungan yang keterbukaan dan kepercayaan antara guru dan siswa, menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan perasaan dan jika perlu menyelenggarakan pertemuan individu dengan siswa secara berkala untuk memahami lebih dalam kebutuhan, kekhawatiran, atau keberhasilan mereka

2) Pemahaman tentang kesejahteraan mental

Memahami tanda-tanda kesejahteraan mental yang mungkin muncul pada siswa dan siap untuk memberikan dukungan atau bantuan jika diperlukan serta menyediakan informasi tentang sumber daya dan dukungan di dalam dan di luar sekolah yang dapat membantu siswa dalam hal kesejahteraan mental.

3) Pendekatan pendidikan sosial dan emosional

Mengintegrasikan unsur-unsur pendidikan sosial dan emosional dalam kurikulum untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dan manajemen emosi dan mengajarkan dan mempraktikkan keterampilan sosial, seperti komunikasi efektif, kerja sama, dan penyelesaian konflik

4) Responsif terhadap Kebutuhan Individu

Menggunakan diferensiasi instruksional untuk memenuhi kebutuhan belajar dan pengembangan emosional siswa secara individual serta penyesuaian pendekatan pengajaran dan penilaian sesuai dengan perbedaan individual siswa

Pemahaman kebutuhan emosional dan sosial siswa bukan hanya membangun koneksi yang lebih dalam, tetapi juga menciptakan dasar untuk perkembangan holistik mereka. Guru yang responsif terhadap kebutuhan ini membantu siswa merasa didukung dan diterima, memungkinkan mereka untuk berkembang secara penuh potensi dalam dan di luar kelas.

Tema "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar," mengundang para guru untuk menjadi agen perubahan dalam membentuk budaya pembelajaran yang membebaskan, merayakan keberagaman, dan mendorong eksplorasi pengetahuan. Dengan bergerak bersama dan merayakan merdeka belajar, guru dapat menciptakan lingkungan dimana setiap siswa dapat berkembang secara penuh potensi mereka. Sehingga,melalui refleksi ini, saya menyadari bahwa meskipun belum sempurna, saya akan berjuang untuk  mengambil langkah-langkah yang dapat  menjadi guru milenial yang proaktif dalam menciptakan perubahan positif. Saya  akan terus berkomitmen untuk belajar dan berkembang, mengadopsi praktik terbaik, dan terus menjadi agen perubahan dalam pendidikan. Harapannya saya dapat menginspirasi dan membimbing siswa menuju masa depan yang cerah dan penuh potensi.

"Selamat Hari Guru Nasional " 25 /11/ 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cinta Seorang Guru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun