Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Wajib Tahu, Esensi Pembelajaran Berdiferensiasi

24 Oktober 2023   00:41 Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:46 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembelajaran Berdiferensiasi ( Sumber: NaikPangkat.Com)

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap murid di kelas. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap murid memiliki tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajar yang berbeda, dan upaya harus dilakukan untuk mengakomodasi perbedaan tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa semua murid dapat berhasil dalam pembelajaran mereka, meskipun mereka memiliki kebutuhan yang berbeda.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pembelajaran berdiferensiasi:

  • Identifikasi Kebutuhan Individu: Guru harus memahami kebutuhan dan tingkat kesiapan belajar setiap murid dalam kelas. Ini dapat melibatkan penggunaan data penilaian dan observasi yang cermat.
  • Penyampaian Materi yang Beragam: Guru menghadirkan materi pelajaran dengan berbagai cara. Ini bisa mencakup penggunaan teks, multimedia, diskusi kelompok, proyek, presentasi, dan lain-lain. Dalam hal ini, guru mencoba memenuhi berbagai gaya belajar.
  • Penyesuaian Tingkat Kesulitan: Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan setiap murid. Beberapa mungkin memerlukan materi tambahan atau perlu diberikan tantangan lebih.
  • Grup Fleksibel: Guru bisa mengatur murid dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan kerja kelompok yang berfokus pada kompetensi dan kemampuan yang serupa.
  • Penilaian Beragam: Sistem penilaian juga harus beragam, memungkinkan murid untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan mereka.
  • Pemilihan Sumber Daya Tambahan: Guru juga dapat memberikan sumber daya tambahan, seperti bahan bacaan tambahan, latihan tambahan, atau akses ke teknologi yang mendukung pembelajaran.
  •  Kepedulian Terhadap Aspek Sosial-Emosional: Selain aspek akademik, pembelajaran berdiferensiasi juga memperhatikan aspek sosial dan emosional murid. Guru berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan emosional dan interaksi positif antar murid.
  • Keterlibatan Murid: Murid diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan memberikan pilihan dalam metode, topik, atau proyek yang mereka kerjakan.
  • Komunikasi Terbuka: Guru berkomunikasi secara terbuka dengan murid dan orang tua tentang perkembangan belajar dan perluasan kebutuhan belajar mereka.
  • Evaluasi Terus-Menerus: Guru secara terus-menerus mengevaluasi efektivitas pendekatan berdiferensiasi mereka dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya untuk menghindari pendekatan satu ukuran cocok untuk semua dan mengakui keunikan setiap murid. Ini memerlukan waktu, usaha, dan pengetahuan tentang murid-murid dalam kelas, tetapi dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih memuaskan dan bermanfaat bagi semua.

Bagaimana contoh kongkret dari pembelajaran berdiferensiasi?

Contoh Kongkret pembelajaran berdiferensiasi dalam berbagai mata pelajaran dapat di paparkan sebagai berikut;

  • Pembelajaran Matematika: Untuk memenuhi beragam tingkat kemampuan, guru dapat memberikan latihan tambahan atau tugas yang lebih menantang kepada murid yang lebih cakap dalam matematika. Di sisi lain, murid yang memerlukan bimbingan ekstra dapat diberikan panduan individu atau waktu tambahan untuk memahami konsep.
  • Pembelajaran Bahasa Inggris: Dalam pelajaran membaca, guru dapat memilih buku atau bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat bacaan masing-masing murid. Murid yang lebih cakap mungkin membaca buku dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sementara yang lain dapat membaca buku yang sesuai dengan tingkat mereka.
  • Pembelajaran Ilmu Pengetahuan: Saat mempelajari sistem tata surya, guru dapat memberikan pilihan kepada murid untuk memilih proyek penelitian tentang planet tertentu yang mereka minati. Proyek ini dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan masing-masing murid.
  • Pembelajaran Sejarah: Dalam pelajaran tentang Perang Dunia II, guru dapat menggunakan berbagai sumber daya, termasuk video dokumenter, artikel, dan buku sejarah, sehingga murid dapat memilih cara terbaik bagi mereka untuk memahami sejarah tersebut.
  • Pembelajaran Seni: Murid dapat diberikan pilihan dalam jenis media seni yang ingin mereka eksplorasi, seperti lukisan, patung, atau fotografi. Mereka juga dapat memilih tema yang paling menarik bagi mereka untuk proyek seni.
  • Pembelajaran Musik: Dalam pelajaran musik, murid dapat memilih instrumen yang ingin mereka pelajari berdasarkan minat mereka. Kemudian, guru dapat memberikan panduan yang sesuai dengan tingkat keterampilan masing-masing.
  • Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: Saat mengajarkan berbagai olahraga, guru dapat memungkinkan murid untuk memilih olahraga yang paling mereka sukai dan merancang latihan yang sesuai dengan tingkat keterampilan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi melibatkan penggunaan strategi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap murid. Dengan demikian, murid merasa didukung dalam mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai mata pelajaran.

Beberapa contoh  implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas yang dapat dilakukan  guru :

  • Pilihan dalam Proyek: Guru memberikan beberapa pilihan proyek kepada murid untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang topik tertentu. Misalnya, dalam pelajaran sejarah tentang Perang Dunia II, beberapa murid dapat memilih untuk membuat presentasi multimedia, sementara yang lain dapat memilih menulis esai atau membuat peta konflik.
  • Kelompok Kerja Berdasarkan Kemampuan: Guru membentuk kelompok kerja berdasarkan kemampuan. Misalnya, dalam pelajaran matematika, kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang serupa dapat bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan tingkat kesulitan mereka.
  • Materi Tambahan: Guru memberikan materi tambahan atau tugas ekstra kepada murid yang lebih cepat dalam pemahaman materi. Misalnya, dalam pelajaran bahasa Inggris, beberapa murid mungkin diberikan bacaan tambahan yang lebih menantang.
  • Modifikasi Materi: Guru mengubah atau menyederhanakan materi pelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid yang memerlukan pendekatan yang lebih ringan. Misalnya, dalam pelajaran ilmu pengetahuan, guru dapat memberikan gambar atau video sebagai dukungan visual untuk memahami konsep yang kompleks.
  • Waktu Ekstra: Murid yang membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas atau ujian diberikan waktu ekstra. Ini memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang adil untuk menunjukkan pemahaman mereka.
  • Pertanyaan Terbuka: Guru mengajukan pertanyaan terbuka yang memungkinkan beragam tanggapan. Ini memberikan ruang bagi berbagai tingkat pemahaman dan pendekatan yang berbeda dalam menjawab pertanyaan.
  •  Kerja Kolaboratif: Murid diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas. Ini memungkinkan berbagi ide dan keterampilan antar murid.
  • Tugas Terstruktur: Untuk murid yang memerlukan panduan ekstra, guru dapat memberikan tugas yang terstruktur dengan langkah-langkah yang jelas. Ini membantu mereka memahami bagaimana melaksanakan tugas.
  • Evaluasi Formatif: Guru melakukan evaluasi formatif secara teratur untuk memantau kemajuan murid. Ini memungkinkan penyesuaian yang cepat jika seorang murid mengalami kesulitan.
  • Penilaian yang Beragam: Guru menggunakan berbagai jenis penilaian, seperti ujian tertulis, presentasi, proyek, atau diskusi, untuk memungkinkan murid menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
  • Panduan Individu: Guru memberikan panduan individu saat murid menghadapi kesulitan dalam pemahaman materi. Panduan ini dapat berupa pertanyaan tambahan atau contoh yang lebih terperinci.
  • Self-Paced Learning: Dalam lingkungan pembelajaran online, guru dapat memberikan materi yang dapat dipelajari oleh murid pada kecepatan mereka sendiri, dengan dukungan tambahan jika diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya tentang memberikan tugas yang berbeda kepada setiap murid, tetapi juga tentang memahami dan merespons kebutuhan individual mereka sehingga semua murid dapat mencapai sukses dalam pembelajaran.  

Sedangkan Contoh kegiatan yang tidak mencerminkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas antara lain;

  • Pengajaran Seragam: Guru memberikan materi pelajaran yang sama, menggunakan metode pengajaran yang sama, dan menilai semua murid dengan cara yang sama, tanpa mempertimbangkan perbedaan dalam gaya belajar, kemampuan, minat, atau kebutuhan individu.
  • Tugas Seragam: Guru memberikan tugas yang identik kepada semua murid tanpa mengakomodasi perbedaan dalam tingkat keterampilan atau pemahaman.
  • Kurikulum yang Tidak Disesuaikan: Guru tidak menyesuaikan materi pelajaran atau kurikulum dengan kebutuhan individu murid, dan semua murid mengikuti rencana pembelajaran yang seragam.
  •  Penilaian Seragam: Semua murid diuji atau dinilai dengan cara yang sama, tanpa memperhitungkan perbedaan dalam tingkat pemahaman atau perkembangan individu.
  • Kerja Kelompok yang Tetap: Murid selalu bekerja dalam kelompok yang sama tanpa adanya rotasi berdasarkan kebutuhan belajar.
  • Pendekatan "Satu Ukuran Cocok untuk Semua": Guru terus menggunakan satu pendekatan pengajaran yang sama tanpa menyesuaikannya dengan karakteristik atau kebutuhan murid.
  • Evaluasi Hasil yang Seragam: Guru hanya mengejar hasil yang seragam untuk semua murid tanpa memperhitungkan tingkat perkembangan individual.
  • Waktu Belajar yang Tetap: Waktu pembelajaran tetap sama untuk semua murid tanpa penyesuaian berdasarkan kebutuhan waktu tambahan atau waktu yang lebih singkat.

Pembelajaran berdiferensiasi, sebaliknya, melibatkan penyesuaian materi, metode pengajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik individu setiap murid. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap perbedaan dalam kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun