Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

19 Oktober 2023   22:42 Diperbarui: 19 Oktober 2023   22:44 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Penggerak (Sumber: Dokpri)

Pendidikan adalah fondasi dari kemajuan suatu bangsa. Dalam era Kurikulum Merdeka, pendidikan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Untuk menghadirkan perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, seorang "guru penggerak" menjadi elemen kunci dalam perubahan tersebut. Guru penggerak adalah tokoh sentral yang memiliki pemahaman mendalam tentang Kurikulum Merdeka dan mampu menginspirasi, membimbing, dan memotivasi siswa serta sesama guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran. Artikel ini akan menjelaskan peran guru penggerak dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.

Pertama-tama, guru penggerak memiliki pemahaman yang mendalam tentang esensi Kurikulum Merdeka. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin dalam memahami dan menerapkan kurikulum yang baru. Mereka memahami betapa pentingnya pendekatan yang lebih kontekstual, fleksibel, dan kreatif dalam pembelajaran. Guru penggerak memainkan peran penting dalam mengartikulasikan visi dan tujuan Kurikulum Merdeka kepada sesama guru dan siswa. Mereka memfasilitasi dialog dan kolaborasi untuk menggali potensi pembelajaran yang lebih dalam dan menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kebutuhan individu.

Kedua, guru penggerak adalah agen perubahan. Mereka memiliki keberanian untuk mencoba pendekatan pembelajaran yang inovatif dan menyelaraskan metode yang relevan dengan konteks lokal. Mereka menjadi model bagi sesama guru dan siswa dalam menjalankan pembelajaran yang adaptif. Guru penggerak juga mendorong pemahaman bahwa belajar tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi terjadi di mana pun, kapan pun, dan dengan berbagai sumber belajar. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih kontekstual dan inklusif.

Ketiga, guru penggerak berperan dalam memberdayakan siswa. Mereka memahami bahwa siswa bukanlah penerima pasif informasi, melainkan pemikir kritis dan aktif dalam proses pembelajaran. Guru penggerak menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan keterampilan kritis, kreativitas, dan problem-solving. Mereka memotivasi siswa untuk menjelajahi minat mereka sendiri dan memandu mereka dalam mengenali potensi penuh yang dimiliki. Sehingga, guru penggerak membantu menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan kemampuan adaptif yang relevan dengan tuntutan dunia modern.


Keempat, guru penggerak mendukung pertumbuhan profesional sesama guru. Mereka berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya. Mereka memfasilitasi pelatihan dan kolaborasi antar-guru, memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik. Ini membentuk komunitas belajar yang kuat dan berkelanjutan di dalam sekolah. Hasilnya adalah peningkatan kompetensi dan motivasi guru, yang pada gilirannya berkontribusi pada kualitas pembelajaran yang lebih baik.

Dalam era Kurikulum Merdeka, peran guru penggerak tidak dapat diabaikan. Mereka adalah motor perubahan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberdayakan siswa, menginspirasi sesama guru, dan memahami esensi kurikulum yang baru. Guru penggerak adalah ujung tombak yang memungkinkan pendidikan menjadi lebih relevan, inklusif, dan adaptif. Dalam memajukan Kurikulum Merdeka, mari kita tidak melupakan urgensi peran guru penggerak sebagai pionir perubahan yang membawa bangsa ke masa depan yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun