Mohon tunggu...
Viktoria Wilujeng Botka
Viktoria Wilujeng Botka Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Aku putrinya Indah Noing, adiknya Satrio Daniel Botka. Umurku 13 tahun. Aku ingin menulis ceritaku, puisiku di Kompasiana ini.

Traveller cilik, Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia 2018, Finallis MissKidzania2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senangnya Bisa Juara Lomba Mendongeng

18 November 2017   17:02 Diperbarui: 18 November 2017   17:57 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan teman-teman berfoto bersama guru-guru yang membimbing kami untuk lomba di sekolah Santa Ursula (foto: dokumentasi pribadi)

Hai..  Jumpa lagi dengan aku, si kompasianer cilik dan masih kelas 4 SD yang lebih sering dipangil "Viki". Kalau tulisan  sebelumnya aku menceritakan tentang cara membuat bunga dari kantong plastik, sekarang aku akan menceritakan  yang lebih seru lagi nih. Aku ingin menceritakan pengalamanku   memenangkan lomba mendongeng. Aku tidak bermaksud untuk sombong lho. Aku hanya ingin berbagi rasa senang  karena bisa memenangkan suatu lomba.

Setelah beberapa kali  aku mengikuti lomba mendongeng akhirnya aku bisa berhasil  juga menjadi juaranya . Aku pernah menjadi salah satu pemenang lomba video mendongeng dalam rangka memperingati  HUT BOBO ke 44 tahun pada April 2017. Saat aku ikut lomba antar sekolah bertemakan ''Beauty in Diversity" pada  bulan Oktober  2017 yang diadakan oleh sekolah Santa Ursula, aku mendapat juara 2 lomba mendongeng. Lalu pada  tanggal 5 November 2017 aku memenangkan juara 1 lomba mendongeng di acara Children's Creative Festival yang diadakan oleh Majalah Nakita dan Bobo di mall Kuningan City. Aku senang sekali karena bisa menambah koleksi piala dari lomba-lomba yang kuikuti.

Inilah para pemenang lomba mendongeng di acara Chilren's Creative Festival bersama para juri ((foto: dokumentasi pribadi)
Inilah para pemenang lomba mendongeng di acara Chilren's Creative Festival bersama para juri ((foto: dokumentasi pribadi)
Saat upacara di hari Senin aku dipanggil maju oleh Mr. Yohan, Bapak Wakil Kepala Sekolah untuk diumumkan bahwa aku telah memenangkan lomba mendongeng. Semua rasa bercampur aduk,rasa senang, rasa malu karena dilihat seluruh murid di sekolah, dan ada rasa bangga juga karena sudah ikut mengharumkan nama sekolah.  Aku sudah sering melihat murid lain yang maju karena prestasinya. tak kusangka aku juga bisa mengalami peristiwa yang sama.   

Aku bersama Mr.Johan saat penyerahan piala di saat upacara hari Senin. (foto: dokumentasi pribadi)
Aku bersama Mr.Johan saat penyerahan piala di saat upacara hari Senin. (foto: dokumentasi pribadi)
Tentu saja aku bisa juara mendongeng karena aku sering latihan. Tak mudah lho, kita harus bisa menceritakan sebuah dongeng dalam waktu yang ditentukan, sekitar 5 sampai 7 menit. Di sekolah, aku dan teman-temanku berlatih bersama, diajari oleh ketiga guruku  yaitu : Ms. Ayung, Ms. Della dan Mr.Alloy. Di rumah, aku latihan sendiri dengan keluargaku sebagai penontonnya, ibu & kakakku juga sering memberi kritik dan saran padaku.  Di taman bacaan aku juga sering berlatih mendongeng untuk anak-anak yang datang ke taman bacaan. Di taman bacaan ada bu Irene yang sering memberikan saran agar aku tampil lebih baik saat mendongeng. Wah anak-anak di taman bacaan juga senang saat tahu aku menang lomba.

Aku dan teman-teman berfoto bersama guru-guru yang membimbing kami untuk lomba di sekolah Santa Ursula (foto: dokumentasi pribadi)
Aku dan teman-teman berfoto bersama guru-guru yang membimbing kami untuk lomba di sekolah Santa Ursula (foto: dokumentasi pribadi)
Aku dan teman-teman di taman bacaan yang bergembira karena latihanku mendapatkan hasil piala. (foto: dokumentasi pribadi)
Aku dan teman-teman di taman bacaan yang bergembira karena latihanku mendapatkan hasil piala. (foto: dokumentasi pribadi)

Pada acara 'car free day' di Kelapa Gading aku juga sering lho mendongeng untuk anak-anak yang datang mengunjungi  mobil perpustakaan di sana. Kuanggap dengan mendongeng di sana, aku juga sekalian latihan buat lomba dan menghibur mereka.

Senangnya bila pengunjung mobil & motor perpustakaan ini mau mendengarkan dongengku (foto: dokumentasi pribadi)
Senangnya bila pengunjung mobil & motor perpustakaan ini mau mendengarkan dongengku (foto: dokumentasi pribadi)
Aku juga senang karena banyak orang yang mendukung aku seperti bulek Heni dan sepupuku dan juga  tante Maria  Etha yang sering hadir saat aku berlomba.

Aku senang selalu ada orang-orang yang mendukungku seperti ibu,kakak, adik, dan tante Maria Etha. (foto:dokumentasi pribadi)
Aku senang selalu ada orang-orang yang mendukungku seperti ibu,kakak, adik, dan tante Maria Etha. (foto:dokumentasi pribadi)
Aku lebih suka mendongeng cerita rakyat Indonesia yang bercerita legenda tentang terjadinya suatu  tempat,contohnya: Legenda Tangkuban Perahu dan Legenda Asal Mula Situ bagendit,

Nah, dongeng yang aku ceritakan saat menang lomba mendongeng adalah Legenda Asal Mula Situ Bagendit yang kubawakan dalam bahasa Inggris. Di bawah ini adalah naskah ceritanya:

 

The Legend of Situ Bagendit

Once upon a time in Garut, West Java, there lived a widow. She was a richest person in the village. She lived alone in a big house. She had much money and jewelleries. But she was very stingy and greedy. People in the village called her "Nyai Bagendit" which means the stingy woman. Whenever the villagers needed some money, they borrowed the money from Nyai Bagendit, but they had to pay it double or Nyai Bagendit would take their belongings. That was why Nyai Bagendit became richer and richest.

"I'm the richest woman, I have a lot of money. With this money, I can buy everything. No one can take my money", said Nyai Bagendit happily.

One day when Nyai Begendit counted her money, the old beggar came to her house.
"Nyai, please help me, give me some money or just give some food. I am very hungry . It have been 2 days I haven't eaten yet. Help me Nyai" sobbed the old beggar.

When Nyai Bagendit heard the old beggar cried and begged, it made she angry and shouted to the old beggar.
"Hey you lazy old beggar, go away from here ! Food? You ask for food? This is my house, not a restaurant! Go now! I will not give you anything!" said Nyai Bagendit.
Then Nyai Bagendit Threw a stone to the old beggar. The old beggar felt so sad.

"Nyai, I know you are  the richest person here. You have everything, but you never share with others. You are not Grateful to God. Wait for the funishment from God. Remember Nyai, you will not bring anything when you die," spoke the old beggar.

Nyai  Bagendit heard it became more angried and shouted to the old beggar. She didn't have any to the beggar.
"Ha ha ha.. Hey the old beggar, of course you are the person who should be die soon, not me !  I am the richest person here, so no one can punish me, not even God can punish me. Just go away  from here!  I don't care with you lazy woman!"

Then the old beggar left Nyai Bagendit's house with felt so sad.

On the next day, the old beggar came again. Nyai Bagendit really hated it. The old beggar haven't said any word, Nyai Bagendit has shouted.
"Hey the old beggar, how dare you come again to my house? I will not give you money or food. Just go away quickly ! I don't want to see you again!"

Then the old beggar walked away to left the house, but in the Nyai Bagendit't garden the old beggar plugged a stick there.
Nyai Bagendit became more angry, she saw the old beggar's stick has made bad views of her garden. Then She tried to plugged out the stick.
"what an ugly stick, just made bad views to my garden! Ugh.. ugh.. ugh"

The miracle happened, Nyai Bagendit so surprised and frightened, she saw the water came out from the hole in the ground, bursted into the air.

"Buzzzz... buzz... buzz..."
In this danger situation, Nyai Bagendit still remembered to save her money and jewelleries. She ran into her house and brought of her money and jewelleries into the bag. When she came out from the house, It has been too late for her. She couldn't go anywhere. The water has made flooded everywhere.  Nyai Bagendit was so panic. She yelled ask somebody  to help her.
" Help...!"
" Bloop bloop..."
" Help me please !"
" Bloop bloop.."
"  If you can help me, I give you my money! "

But no one of the villagers had courage to help Nyai Bagendit. They afraid will die drownied in the flood.
"Bloop... bloop... bloop," Nyai Bagendit died drownied in the flood.
Nyai Bagendit's  house covered by flood and became a lake. The people call this like by 'Situ Bagendit'. We can travel to this lake at kecamatan Banyuresmi, kabupaten Garut, West Java.

Moral of this story:  Don't be stingy and greedy people. We have to help and share with others.

Nah gimana teman-temanku, seru kan cerita tentang asal mula Situ Bagendit?  Hhhhm makanya kita jangan pelit yaa.. kita harus berbagi kepada siapa saja, berbagi macam-macam dalam berbuat kebaikan, termasuk berbagi ilmu.
Oh ya video aku mendongeng bisa dilihat di sini ya..  https://www.youtube.com/watch?v=dmkXiTzfW-Q



Sekian dulu tulisanku kali ini. Sampai jumpa di tulisanku berikutnya. Daaaa... Selamat berakhir pekan.

Dibuat oleh : Viktoria Wilujeng Botka
Kelas : 4 SD  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun