Sudah sejak lama para peneliti dunia mencoba mengaitkan pengaruh kegemaran bermain game dengan alam mimpi seseorang. Hipotesa awalnya adalah gamer yang membiasakan diri bermain game sebelum tidur, konon memiliki kesadaran lebih dibandingkan manusia normal pada umumnya (non-gamer) dan seakan bisa “mengendalikan” apa yang mereka alami dalam mimpinya. Jayne Gackenbach, seorang psikolog asal Grant MacEwan Univesity di Kanada, melalui risetnya didapati kemampuan gamer untuk menguasai sebuah game yang digemarinya dapat ditranslasikan ke dalam alam bawah sadarnya saat bermimpi, sehingga bisa menaklukkan sejumlah mimpi buruk dan secara nyata membantu menghilangkan atau mengurangi rasa ketakutan sekelompok orang yang mengalami post-traumatic strees disorder (PSTD), biasanya menimpa para veteran perang.
“Jika setiap harinya seseorang sering menghabiskan waktu berjam-jam dalam dunia virtual seperti game, anggap saja sebagai latihan. Lambat laun dia akan semakin ahli dalam mengendalikan game tersebut, sehingga akhirnya tak jarang pengalaman itu terbawa sampai ke alam mimpi kalian,” ungkap Jayne, yang mulai tertarik dengan penelitian mengenai game sejak tahun 1990-an ketika melihat anaknya begitu menyukai konsol Nintendo yang baru saja dihadiahkan kepadanya.
Di tahun 2008, Jayne kembali mengadakan survei terhadap 98 orang (35 laki-laki dan 63 perempuan), dan menemukan fakta bahwa gamer cenderung lebih agresif saat bermimpi dibandingkan saat kehidupan normal. Dengan kata lain, dalam mimpi buruk sekalipun, gamer bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang “FUN”. “Apa yang terjadi dengan para gamer tersebut adalah sesuatu yang sulit dijelaskan telah terjadi. Mereka tidak kabur atau melarikan diri, mereka malah berbalik dan melawannya. Mereka lebih agresif dari sebelumnya,” tandas Jayne, yang merujuk hal ini sebagai kesempatan untuk membantu para veteran perang yang terkena dampak post-traumatic stress disorder (PSTD) setelah pulang dari medan perang. Para psikologis sepakat bahwa mimpi buruk merupakan salah satu penyebab dari PSTD, dimana riset mencatat persentase tinggi (71-96 persen) terjadinya mimpi buruk pada pasien pengidap PSTD, bayangkan dengan skala 3-5 persen di masyarakat umum yang sering mengalami mimpi buruk.
* Ditulis kembali dari gamer society news: Klik.game.com . The Next Level >>>>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H