Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Rindu

11 November 2021   08:59 Diperbarui: 11 November 2021   09:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
In Memoryam (Sumber : Dokpri) 

Kepada hujan yang menjamah bumi,

Dinginmu tak kunjung usai,

Meski kau telah berlalu,

Seperti rinduku kepadanya,

Yang  sampai waktu ini,

Masih terus merindu.


Lewat hujan,

Ku ingin titipkan rindu ,

Yang tak lagi mampu ku tumpuk.

Setiap  waktunya tiba,

Entah sudah berapa jangka kala,

Disaat hujan kembali datang,

Ku berjalan di antara tetesannya,

Agar tak satu pun yang mengindra,

Bahwa,aku sedang meratap.

Kau  dan hujan adalah rindu,

Yang tak kan  pernah berlalu,

Bahkan saat hujan  beradu.

Andaikan  hujan bagaikan tirai,

Yang memisahkan diriku dan dirimu,

Dan jika  harus memilih,

Kupilih  membuka tirai ,

Agar dapat berjumpa denganmu,

Yang sudah empat windu merindu.

# In memoryam ayahanda,11/11 1998#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun