Mohon tunggu...
ZUL FIKRI
ZUL FIKRI Mohon Tunggu... -

Humoris, Suka Travelling, Maniac Game

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit di Junjung"

9 Oktober 2011   07:06 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 4276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa diatas sudah sangat terkenal, mungkin kita pernah mendengar, pernah membaca. Arti peribahasa tersebut kita harus menghormati atau mematuhi adat istiadat dimana kita tinggal. Saya punya pengalaman pribadi yang mungkin orang lain juga mengalaminya.

Ketika saya melanjutkan studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Ternama di Provinsi Sumatera Barat, waktu itu saya ingin membeli keperluan untuk di kost tempat saya tinggal di Pasar Raya. Waktu melakukan tawar menawar saya menggunakan Bahasa Indonesia, maklum karena saya belum fasih bahasa Minang. Alangkah kagetnya ketika barang yang saya tawar harganya mahal sekali dua kali lipat dibandingkan dengan harga di tempat asal saya.

Barang tersebut tidak jadi saya beli, karena harganya yang tidak masuk akal. Akhirnya saya pulang dan saya bercerita dengan ibu kost saya, ibu kost berkata " disiko harus pandai bahaso Minang".

jadi saya mengambilkan kesimpulan bahwa kalau kita berkomunikasi hendaklah gunakan bahasa Minang,kalau tidak kita bisa kena harga tinggi.

itulah makna peribahasa diatas dimanapun kita berada kita harus menjunjung dan menghargai adat istiadat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun