Mohon tunggu...
Viki Zakiyati
Viki Zakiyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia rebahan

Pejuang Komunikasi yang berkuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial yang Beriringan Komen Negatif Netijen

26 Januari 2022   13:24 Diperbarui: 26 Januari 2022   13:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di Indonesia banyak sekali penguna media sosial. Bahkan tercatat Indonesia menduduki peringkat ke 4 dalam pengunaan Facebook. Dan di Instagram tercatat 93 juta penguna berasal dari Indonesia. Indonesia juga termasuk penguna Internet terbanyak. Sehingga tidak heran bahwa Indonesia terbiasa menjalankan dan mengunakan media sosial untuk kebutuhan sehari-hari. 

Dengan adanya kemajuan teknologi, internet yang semakin luas dan modern. Menjadikan sosial media sebagai ajang tampil dan ekplorasi. Sehingga banyak penguna sosial media berbondong-bondong ingin menampilkan versi dirinya yang terbaik di media sosial maupun meniru tren yang sedang viral di zaman tersebut. Baik gaya ataupun penampilan seseorang yang di anggap viral akan berusaha ditiru. Hal ini yang akan menjadi persoalan jika seseorang yang iri atau merasa tersaingi bahkan menganggap hal viral itu tidak benar akan memunculkan komentar negatif terhadap orang tersebut. 

Bahkan orang yang tidak salahpun akan di bully karena mereka menggap salah padahal belum tentu salah. Banyak sekali kejadian cyberbullying di media sosial yang mengakibatkan mental korban kena. Di instagram lah pemicu tertinggi tindakan cyberbullying. Karena rasa iri dan rasa kesal seseorang dapat mengakibatkan korban terus menerus di terpa komen negatif terus-menerus di media sosial. 

Maka dari itu kita sebagai netijen harus menggunakan internet dengan bijak dan sopan. Harus menerapkan dont just book by cover kepada seluruh orang. Belum tentu yang kelihatan tidak baik tetapi ternyata baik. 

Dengan adanya pandangan-pandangan positif di kepala kita akan terus terbiasa berbuat positif. Harus mengurangi Cyberbullying dan menghindari profokasi mengikuti membuli dan menghujad yang tidak kenal baik kenal karena ikut-ikutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun