Akhir-akhir ini saya kerap naik Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta (APTB) dibanding naik commuter line. Kenapa? Karena haltenya dari rumah lebih dekat daripada ke stasiun dan bisa turun pas di depan markas Kamadigital. Dulu, waktu masih bekerja di Bank Mandiri juga sama, tapi saya memilih APTB (yang sekarang disebut TransJabodetabek) jurusan Grogol dan turun pas di Semanggi. Bisnya nyaman sekali, jarang ada penumpang yang berdiri kecuali pada jam-jam sangat sibuk. Kaki bisa selonjoran, tidak seperti bis-bis reguler Mayasari atau Jakarta-Bogor lainnya yang tempat duduknya sempit dan bikin kaki kejepit dan turunnya keram.
Kabar baiknya, Transjabodetabek sekarang sudah ada yang premium, loh! Sedikit lebih mahal tapi fasilitasnya lebih oke, kursinya lebih luas, ada colokan dan wifi. Bener-bener gak bikin mati gaya di jalan.
Kebetulan minggu lalu saya diundang Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menghadiri launching promo diskon 50% Transjabodetabek Bekasi-Jakarta di Bekasi. Kenapa mesti Bekasi yang duluan diskon? Tahu sendiri-lah, Jakarta-Cikampek (yang melalui Bekasi) sejak adanya mega proyek LRT Cawang-Cikampek, macetnya nggak ketulungan.Â
Bulan lalu, BPTJ meluncurkan paket kebijakan untuk mengurangi lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek tersebut, seperti pengaturan jam operasional angkutan truk dan kontainer,memprioritaskan laju angkutan umum Bekasi-Jakarta pada jam-jam tertentu dan pembatasan mobil dengan skema ganjil genap.
"Siapa nanti yang akan naik KRL dan MRT kalau sampai hari ini kita tidak memulai mengubah perilaku kita untuk beralih naik angkutan umum massal ?" kata Pak Bambang Prihartono, Kepala BPTJ.
Hasilnya, ada tren positif pada peningkatan pengguna Bus Transjabodetabek Premium. Load factor-nya mulai menunjukkan kenaikan pada jam-jam sibuk. Namun untuk menjaga agar penumpangnya tetap stabil, dibuatlah promo-promo biar penumpang makin happy, salah satunya diskon 50% ini. Dari Rp 20 ribu menjadi Rp 10 ribu saja. Bukan itu saja, buat para pengendara pribadi bisa parkir di mal/pertokoan atau pool keberangkatan bisnya dengan tarif 5000 saja, all day long selama dapat menunjukkan tiket penumpang Transjabodetabek. Promo ini direncanakan hingga Juni 2018 atau bisa lebih panjang dengan melihat minat para penumpangnya
Namun kini nyaris hanya pada pembatas pagar baja, karena semakin tahun tol semakin diperlebar untuk menampung pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan penambahan luas jalan. Saya sadar banget yang bikin macet itu, adalah karena jumlah kendaraan pribadi yang terlalu banyak. Tidak usah bikin riset statistik yang canggih-canggih. Sesekali, saat macet lihat saja di kanan kiri kita kendaraan pribadi, rata-rata penumpangnya hanya 1 orang!
Riset membuktikan lebih dr Rp 100 triliun hilang setiap tahun akibat kemacetan di Jabodetabek. Sebuah artikel lain menyebutkan satu mobil pribadi menghasilkan 250 kg emisi CO2 per penumpang per 1000 km, sementara bus hanya menghasilkan 50 kg emisi CO2 per penumpang per 1000 km. Artinya dengan naik kendaraan umum, kita secara tidak langsung juga sudah menjaga lingkungan.
Jangan berharap hanya pemerintah beresin kemacetan, kalau kita sendiri tidak ikut berkontribusi. Memang, naik kendaraan umum tidak mungkin senyaman kendaraan pribadi (apalagi disupirin) tapi naik bus itu manfaat sosialnya banyak banget. Membantu mengurangi macet, mengurangi polusi dan membuat hidup kita pun makin berkualitas.Â