Dari pemaparan tersebut, kita harus menanamkan dalam diri masing-masing untuk selalu memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Apalagi jika kita menjadi sosok orang tua atau guru, hendaknya lebih memperhatikan sikap agar tidak terjadi aktivitas yang cenderung pada mem-bully anak atau peserta didik.Â
Karena mungkin beberapa dari orang tua atau guru ada yang mendidik terlalu keras, mempermalukan secara berulang, mengabaikan, atau memberikan komentar buruk pada anak atau peserta didik tanpa disengaja. Jika terus dilakukan, akan berdampak pada rendahnya kepercayaan diri anak atau peserta didik tersebut.
Sebagai penutup terdapat tips ‘Bercanda yang Asyik’ yang dikutip dari Tim Sudah Dong (2022). Bercanda yang asyik diantaranya dengan memperhatikan agar jangan sampai melukai perasaan orang lain, tanyakan seandainya candaan kita tentang suatu topik menyakiti orang lain, terima candaan dari orang lain, beritahu jika ada topik candaan yang kelewatan dan menjurus pada ejekan atau hinaan, kemudian pahami bahasa tubuh orang lain jika mereka terlihat tersinggung dan segera menghentikan candaan terkait topik tersebut.
Referensi:
Ananta, Aliffia. & Suhadianto. (2021). STOP BULLY! (Buku Saku Anti Bullying). Surabaya : Untag Surabaya Press.
Tim Penyusun Direktorat Sekolah Dasar. (2021). STOP Perundungan/Bullying Yuk!. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Tim Sudah Dong. (2022). Panduang Antibullying Untuk Siswa & Panduan Antibullying Untuk Pendamping Siswa. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H