Wonogiri (30/07/2021), Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2020/2021 untuk mengimplementasikan ilmunya yang didapatkan selama di perkuliahan. Kuliah Kerja nyata atau yang lebih dikenal dengan istilah KKN merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa.Â
KKN tahun ini dan juga tahun lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya KKN dilaksanakan secara luring dan berkelompok, kali ini KKN dilaksanakan secara mandiri di lingkungan atau kampung halaman masing-masing dengan berbasis online (daring). Tingginya angka penyebaran COVID-19 khususnya area Jawa Tengah, membuat KKN menjadi full online dan tentunya tetap menerapkan bidang keilmuannya. Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Vika Nopiyanti yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan secara daring. Sosialisasi dan pelatihan tersebut yaitu pembuatan hand sanitizer dengan bahan daun sirih dan jeruk nipis serta sosialisasi dan pelatihan pembuatan siomay ikan lele.
Kedua program kerja ini dilaksanakan di RT. 02/RW. 06, Kelurahan Sidokarto, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Sasaran program kerja ini yaitu ibu-ibu dan remaja karang taruna Krida Mandiri. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan pada minggu kedua KKN yaitu tanggal 7 Juli 2021-13 Juli 2021 dan pada minggu keempat KKN yaitu tanggal 21 Juli 2021-27 Juli 2021. Program kerja pertama merupakan program kerja dengan tema edukasi pencegahan COVID-19. Pencegahan tersebut berupa penggunaan hand sanitizer ketika berada di luar rumah dan ketika kesulitan menemukan air untuk mencuci tangan. Harapannya, kesadaran masyarakat akan penggunaan hand sanitizer lebih meningkat untuk mengantisipasi penyebaran virus dan kuman penyebab COVID-19.
Sosialisasi dan pelatihan menggunakan media WhatsApp dan Google Meet. Penggunaan kedua media sosial ini merupakan salah satu bentuk antisipasi penyebaran COVID-19 dengan menghindari adanya kerumunan mengingat sudah ada himbauan dari pihak kampus dan ketua RW.06 yang melarang adanya kegiatan perkumpulan. Selain itu, penggunaan media tersebut lebih fleksibel untuk mengatur waktu sosialisasi dan pelatihan mengingat dapat dilakukan kapan saja. Sosialisasi dan pelatihan ini meliputi pemberian soal pre test, penyampaian materi, pemberian poster, membagikan video pelatihan, dan diadakan sesi tanya jawab. Modul juga diberikan kepada perwakilan RT dalam bentuk hard file agar dapat disebarkan ke warga yang lain yang tidak memiliki handphone. Selain sosialisasi dan pelatihan, demi mendukung upaya pencegahan COVID-19 diadakan pembagian masker kain dan hand sanitizer hasil program kerja secara gratis dengan harapan masyarakat ketika bepergian atau dimanapun selalu memakainya.
Program kerja kedua merupakan program kerja dengan fokus bidang keilmuan yaitu berkaitan dengan bidang perikanan dan kelautan. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan siomay ikan lele bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di era pandemi sehingga akan tercipta peluang usaha baru mengingat di Kelurahan Sidokarto tidak ada UMKM yang mengolah hasil perikanan. Selain itu pelatihan ini secara tidak langsung mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang dikampanyekan oleh pemerintah. Di era pandemi COVID-19 makan ikan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh mengingat ikan kaya akan protein yang dapat membentuk antibodi pada tubuh. Sosialisasi yang dilakukan meliputi pemberian soal pre test, pemberian poster, pemberian video pelatihan, dan sesi tanya jawab. Modul juga diberikan kepada perwakilan RT dalam bentuk hard file agar dapat disebarkan ke warga yang lain.
Seluruh kalangan yang andil dalam sosialisasi dan pelatihan ini mengaku senang dan terbantu karena adanya kegiatan ini, salah satunya Ibu Yayuk yang menuturkan "Kegiatan ini sangat menarik dan informasi yang disampaikan sangat membantu untuk kehidupan sehari.hari. Kegiatan ini menambah ilmu dan pengetahuan". Harapan dari masyarakat RW. 06 kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar menjadi inspirasi bagi warga lain dan bisa mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi batu loncatan agar tercipta peluang usaha yang baru.
