Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Penulis topik sejarah,budaya, dan review tempat wisata.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Jeruk Limau di Antara Siomay dan Batagor Kang Bob

14 September 2021   10:26 Diperbarui: 18 September 2021   14:10 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Batagor atau siomay?" Pertanyaan dari teman  yang membuat dilema karena kedua menu kuliner khas Bandung tersebut menjadi fav saya. Jadi bagaimana bisa saya memilih satu saja apalagi aroma ikan Tenggiri dari open kitchen Batogor Kang Bob sudah menyelip ke rongga hidung sejak saya mendekat. Beginilah, sepertinya perut  sudah kenyang duluan walau beberapa menit saya dan beberapa teman duduk di bangku warung.

Fresh setiap ada pesanan. Doc: Pribadi
Fresh setiap ada pesanan. Doc: Pribadi
Pada ahkirnya saya menyebutkan, "Siomay". Sembari mengucapkan pesanan, sudut mata saya melirik ke bongkahan paket siomay yang terus menerus dipanasi. Aromanya benar meneguhkan kepastian pesanan saya sore tersebut. Memang sih ukuran dari tiap isi paket siomay membuat saya bertanya-tanya apakah kuat menghabiskan seporsi sekaligus.  

Dan benar, saat saya mulai menikmati Siomay dengan bantuan garpu ternyata satu gigitan saja sudah menjawab pertanyaan di awal tadi.  

Bagi penggemar Pare isi siomay cocok sudah pesan di warung Batagor Kang Bob. Disajikan hangat dan boleh menambahkan siraman bumbu kacang sendiri.

Yang unik di Batagor Kang Bob ini adalah porsi tiap menunya berukuran lebih dari biasanya dan tidak dipotong sama sekali. Utuh di tiap nya sehingga lapar mata sudah terpuaskan dalam sekejap. Apalagi limpahan bumbu kacangnya juga tidak main-main. Kalau generasi tik tok bilang, "Ga kaleng-kaleng."

Siomay Take away. Doc: Pribadi
Siomay Take away. Doc: Pribadi

Sure, pelanggan boleh mengambil sendiri isi per menunya atau diambilkan oleh sang koki. Yes konsepnya open kitchen jadi bila perut masih memanggil untuk lanjut dine in atau take away bisa langsung jalan kaki lima langkah. Mana koki dan ownernya ramah membuat pelanggan tidak sungkan memesan. 

Saat saya lupa mengambil irisan Jeruk Limau untuk penambah citarasa Siomay, dengan sigap mas Franky menyodorkannya. Benar sudah, kucuran Jeruk Limau tadi menambah kekayaan rasa saat menikmati bongkahan seporsi siomay.

Terkadang saya sering salah disebut sebagai Jeruk Nipis karena beberapa persamaan fisik dari keduanya bila belum dibelah. Saat dikucurkan ternyata masing-masing punya khas masing-masing. Jeruk Limau sendiri lebih khusus sebagai teman Sambal maupun Siomay. Jeruk Nipis sering kali digunakan sebagai penambah citarasa pada Soto maupun diolah sebagai minuman pelega tenggorakan. Kalian tim Jeruk Limau atau tim Jeruk Nipis?

Batagor Take away. Doc: Pribadi
Batagor Take away. Doc: Pribadi

Di warung Batagor Kang Bob, ternyata kucuran Jeruk Limau bukan hanya dipasangkan dengan Siomay saja namun juga disandingkan di atas Batagor. Alhasil saat saya melirik ke arah piring teman yang memesan Batagor, memang tandas tak kurang dari 15 menit kira-kira. Belum juga menghabiskan pesanannya, dia sudah berkomentar, "Itu loh tahu nya benar lembut serta mudah dinikmati. Bumbunya pas juga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun