Seperti yang diterima salah satu relawan yang mendekati sepasang suami istri yang beristirahat di pinggir jalan dengan gerobak kayu tak jauh dari mereka. Seburat senyum sudah ditebarkan dari 2 buah hati mereka bahkan saat relawan baru akan bertanya. Sekiranya niat baik memang sudah terasa sebelum diutarakan.
Kesimpulan
Di dunia maya baik melalui media sosial maupun situs, ada begitu banyak pihak yang sibuk berdebat menyalahkan satu sama lain. Sayangnya melupakan pihak ketiga yang sebenarnya perlu diperhatikan kondisinya. Apalagi di masa pendemik yang efeknya dialami semua orang dari semua segmen, maka pembagian sembako menjadi sebuah oase. Baik bagi penerima, donatur maupun masyarakat umum yang sempat menyaksikan atau mengetahui informasinya.
Bagi saya pribadi juga ikut berbahagia karena melihat masih banyak orang baik di masa sulit begini. Semangat untuk tetap bertahan, dan terus bertumbuh selama masa pandemik semakin tebal. Semoga program dengan tema serupa terus bisa dihelatkan secara teratur karena bukan hanya dukungan sosial tapi juga ke sisi ekonomi. Dana dari donatur tentu diwujudkan oleh tim relawan dalam bentuk barang dengan membeli di warung sembako terlebih dahulu. Saat dilaksanakan tentu menjadi bentuk nyata pemutaran roda ekonomi di masyarakat apalagi jika teratur program sosial tersebut dihelatkan.
Program Jumat Asih berupa pembagian paket sembako sendiri sudah mulai dilaksanakan mulai Juli 2021 dan direncanakan dihelatkan setiap minggunya. Tentu besarannya disesuaikan dengan amanah dari donatur yang diterima dan diteruskan. Untuk data detail maupun mekanismenya bisa diakses langsung ke rumahwelasasih org atau ke akun instagram rumah.welasasih ya.  Terima kasih sudah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H