PURWOKERTO - Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan keindahan serta ekspresi jiwa dan budaya penciptanya, kesenian bagian dari budaya dan sarana meliputi kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan. Gedung soetedja adalah salah satu gedung kesenian yang digunakan untuk tempat pertunjukan dan pentas seni. Gedung ini terletak di Karanganyar, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Gedung soetedja diresmikan pada tanggal 22 Desember 2017, sebelumnya gedung seotedja ini terletak di pasar manis dekat dengan stasiun. Namun pada tahun 2015 gedung soetedja diakuisisi menjadi pasar tradisional yaitu pasar manis. Asal-usul penamaan gedung kesenian soetedja mengambil nama komponis legendaris putra Banyumas, yaitu R Soetedja Purwodibintoro yang telah mengharumkan nama Banyumas di dunia musik Indonesia. Gedung kesenian soetedja ini berguna sekali bagi para seniman untuk mengembangkan berbagai macam kesenian, seperti pertunjukan musik, pentas seni, pameran dan teater.
Bangunan gedung Soetedja tampak sangat megah dengan bentuk atap seperti rumah joglo, dinding gedung juga dihiasi dengan pola kesenian tradisional yang menambah kesan megah. Bagian depan gedung terdapat lambang huruf "B" besar berwarna biru yang melambangkan "Better Banyumas". Dibawah lambang B tersebut terdapat kolam ikan berbentuk bulat. Selain itu ada banyak fasilitas indoor maupun outdoor pada Gedung Soetedja, fasilitas indoor terletak di dalam gedung tersebut. Namun bila akan memasuki gedung harus mempunyai izin dahulu. Selain digunakan untuk menyelenggarakan kesenian gedung ini juga dibuka untuk umum, seperti fasilitas outdoor Gedung Soetedja diantaranya ada pendopo serayu di sebelah kiri gedung bisa digunakan untuk bersantai atau juga bisa untuk belajar bersama. Bagian belakang gedung juga terdapat lahan yang biasanya digunakan orang-orang untuk bermain sepeda bcx dan skateboard.Â
Namun diantara kemegahan dan keasrian Gedung Kesenian Soetedja ini memilki kekurangan yang membuat gedung nampak tidak terurus. Seperti bagian kanan gedung ada lahan luas seperti lapangan yang ditumbuhi rerumputan tinggi sehingga membuat gedung nampak seperti bangunan lama yang tidak berpenghuni, mungkin jika lahan tersebut dibangun lagi gedung baru akan membuat suasana menjadi ramai. Pada bagian kiri gedung juga terdapat rumah warga yang tidak ada pagar pembatas dengan gedung kesenian lalu terdapat sampah-sampah yang berserakan dan dibakar dengan bebas sehingga membuat gedung kesenian tersebut kurang berkesan. Seharusnya disetiap sudut disediakan tempat sampah agar tidak berserakan dan seharusnya warga sekitar juga harus menjaga lingkungan gedung tersebut agar tetap bersih. Kolam ikan yang di bawah lambang huruf B juga seperti kurang diperhatikan karena banyak sampah dan airnya berwarna hijau.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H