Mohon tunggu...
VIKA DWILESTARI
VIKA DWILESTARI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Saya Mahasiswi aktif S1 Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peninggalan Mesin Lokomotif Uap di Perkebunan Glenmore, Banyuwangi

18 April 2024   06:18 Diperbarui: 18 April 2024   09:53 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi merupakan wilayah yang ada di ujung timur Pulau Jawa dengan banyaknya peninggalan-peninggalan bersejarah mulai zaman kerajaan hingga colonial. Salah satu tempat yang menarik untuk di kaji yaitu kecamatan Glenmore. Glenmore terletak di bawak kaki Gunung Raung. Penamaan Glenmore muncul pada saat masa pemerintahan Hindia-Belanda ketika dilaksanakannya politik terbuka yang memberikan izin untuk melakukan penanaman modal asing untuk perkebunan. Pemilik dari perkebunan yang ada di Glenmore bernama Ros Tylor. Ros Tylor ini merupakan pengusaha yang berasal dari Skotlandia yang memiliki perkebunan kopi, kakao, dan juga karet.

Penamaan wilayah Glenmore ini sendiri dalam bahasa Gaelic memiliki makna Big Glen atau daerah perbukitan yang sangat luas. Banyakknya orang skotlandia yang mengembara ke luar negeri membuat nama Glenmore dapat di temukan dibeberapa wilayah dunia. Selain itu juga ada pendapat yang menyebutkan bahwa nama Glenmore memiliki kaitan dengan adanya kelompok Skotlandia Katolik yang sedang mencari suaka di Belanda yang kemudian dikirim serta ditempatkan ke lokasi tersebut dan membangun pemukiman sejak abad ke-18.

 

Semuanya berawal pada 1906 ketika pemerintah Belanda mengeluarkan arahan yang mengundang beberapa investor Eropa untuk membuka perkebunan di daerah Banyuwangi. Dimana Pedagang Eropa akhirnya tertarik dan datang ke Banyuwangi, termasuk Ros Taylor dari Skotlandia. Ia merupakan seorang pengusaha yang membeli 163.800 hektar tanah di lereng selatan Gung Raung dari pemerintah Belanda. Pada tanggal 2 Februari 1910, Ros Taylor memulai bisnis perkebunannya. Untuk mendukung bisnisnya ia juga mendirikan Glenmore Estate atau yang kita kenal perkebunan Glenmore. Pemerintah kolonial Belanda kemudian membangun infrastruktur di Glenmore. Seperti stasiun kereta api, kantor pos, rumah sakit dan hotel-hotel yang hingga saat ini masih ada.

 

Lisensi untuk membuka perkebunan ini ditandatangani oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch, pada tanggal 24 Februari 1909 dan diterbitkan dalam Javasche Courant pada tanggal 30 Maret 1909. The Javasche Courant adalah Lembar Informasi d tentang hukum menjadi cikal bakal Lembaran Negara, pertama kali digunakan pada tahun 1810 sebagai Bataviasche Koloniale Courant. Papan distribusi ini kemudian diubah menjadi Javasche Courant pada tahun 1815. Perkebunan seluas 163.800 hektar yang dibeli oleh Ross Taylor ini dibuka secara resmi pada tahun 1910. Kepemilikan perkebunan beralih ke pengusaha Liem Tek Hie setelah Perang Dunia II. Namun, setelah pergolakan politik pada pertengahan 1960-an, perkebunan tersebut jatuh ke tangan para pemegang saham pada tahun 1969 hingga kepemilikannya dialihkan ke kelompok Margosuko pada tahun 1980 hingga saat ini.

 

Gambar 1. 1 Dokumen Sejarah Glenmore https://www.liputan6.com/

Nama Glenmore tidak akan pernah lepas dari Ros Tylor, seorang bangsawan sekaligus pengusaha Skotlandia yang membeli lahan perkebunan yang ada di wilayah Glenmore. Ros Tylor sendiri sangat di hormati oleh masyarakat sekitar dan juga warga Belanda akibat status sosial dan juga kekayaannya. Oleh karena itu Belanda memberi sebuah penghormatan dengan bentuk pemberian nama terhadap perkebunan yang dibeli oleh Ros tyler dengan nama Glenmore. Kepemilikan Ros Tylor bukan hanya perkebunan kopi, karet, dan kakao. Akan tetapi Ros Tylor juga membangun arsitektur lain nya untuk menunjang usaha perkebunannya. Seperti stasiun kereta api, kantor pos, rumah sakit termasuk mesin lokomotif uap pada tahun 1920 dan pada tahun 1928 masih berkembang dengan sistem listrik dan turbin. Akan tetapi saat ini mesin lokomotif uap ini di letakkan di depan PT Perkebunan Glenmore untuk menarik kedatangan para wisatawan. Dalam bagian mesin tersebut juga terdapat keterangan "Ruston Proctor dan CL Lincoln England" yang merupakan tempat produksi mesin teknologi pertanian terbesar sejak tahun 1857 dan membuat mesin lokomotif kereta api tenaga uap.

mesin-lokomotif-6620535bde948f693a580ae2.png
mesin-lokomotif-6620535bde948f693a580ae2.png

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun