Procurement adalah tulang punggung dari setiap Supply Chain yang sukses. Hal ini menentukan produk apa yang tersedia, bagaimana sumbernya, dan pada titik harga berapa. Tapi pernahkah Anda berhenti untuk memikirkan seberapa besar dampak procurement terhadap seluruh supply chain? Dari hubungan pemasok hingga manajemen inventaris dan seterusnya, setiap aspek proses dipengaruhi oleh fungsi kritis ini. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana procurement memengaruhi supply chain dan mengapa sangat penting bagi bisnis untuk melakukannya dengan benar. Selamat membaca!
Kinerja procurement berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan. Procurement lebih dari sekadar mengelola supply chain: ini adalah aktivitas strategis. Dan harus memenuhi tujuan bisnis dan operasional yang nyata.
Procurement Overview
Proses procurement adalah bagian penting dari rantai pasokan dan memengaruhi setiap bagiannya. Procurement dapat membantu memastikan bahwa produk tersedia saat dibutuhkan dan persediaan yang diperlukan tersedia dalam jumlah yang tepat. Ini juga dapat membantu memastikan bahwa kualitas produk tinggi. Â
Proses procurement melibatkan banyak pemain yang berbeda dan bisa rumit. Penting untuk memiliki rencana yang jelas sebelum memulai negosiasi apa pun, karena asumsi yang salah dapat menyebabkan kesalahan yang merugikan. Tanggung jawabnya mencakup seluruh spektrum, mulai dari sumber hingga pengelolaan stok. Setiap tahap procurement memiliki biaya dan risiko.Â
Procurement bertujuan untuk memenuhi 3 tujuan:
- Mengurangi biaya pembelian barang sehingga meningkatkan margin perusahaan;
- Meningkatkan kualitas barang yang dibeli dari pemasok. Selalu beri tahu perusahaan tentang masalah supply chain atau insiden lainnya.Pengadaan sehingga memainkan peran strategis dalam perusahaan.Â
- Bertanggung jawab untuk menyediakan bahan yang dibutuhkan untuk produksi, sementara pada saat yang sama berfokus pada pemotongan biaya dan meningkatkan manajemen stok, yang menjadikannya pemain kunci dalam mengelola profitabilitas perusahaan. Pengadaan terlibat dalam tindakan di tingkat keuangan, komersial dan strategis.
Dampak Procurement pada Supply Chain
Procurement berdampak pada rantai pasokan dalam beberapa cara. Pertama, hal itu dapat mempengaruhi waktu dan ketersediaan persediaan. Kedua, dapat mempengaruhi kualitas produk yang disampaikan kepada pelanggan. Dan terakhir, procurement dapat berdampak tidak langsung pada supply chain dengan memengaruhi harga yang dikenakan pemasok untuk produk mereka.
Salah satu cara procurement memengaruhi rantai pasokan adalah dengan memengaruhi waktu dan ketersediaan pasokan. Misalnya, jika sebuah perusahaan berencana merilis produk baru pada tahun 2019 tetapi perlu memesan persediaan pada tahun 2018, pihak procurement kemungkinan akan menunda peluncuran produk tersebut. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi bagi pemasok yang berharap menerima pesanan dari perusahaan pada tahun 2018 tetapi malah menerima pesanan untuk produk yang tidak akan dirilis hingga tahun 2020 atau setelahnya.
Cara lain procurement memengaruhi supply chain adalah dengan memengaruhi kualitas produk yang dikirim ke pelanggan. Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin membeli produk dari Cina tetapi tidak ingin ada modifikasi yang dilakukan terhadapnya (karena takut menimbulkan cacat), ini dapat menyebabkan produk berkualitas rendah dikirim ke pelanggan. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat mengakibatkan tuntutan hukum diajukan terhadap perusahaan karena kualitas barang dagangan yang buruk.
Dan terakhir, procurement dapat berdampak tidak langsung pada supply chain dengan memengaruhi harga yang dikenakan pemasok untuk produk mereka. Misalnya, jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membeli barang dari pemasok tertentu daripada dari beberapa pemasok yang berbeda, hal ini dapat mengakibatkan harga yang lebih tinggi dibebankan oleh pemasok.