Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Indonesia bagi Dunia: Konferensi Sound of Borobudur

2 Juli 2021   10:19 Diperbarui: 2 Juli 2021   14:48 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Konferensi. Doc: Pribadi

Sandiaga Uno selaku Kemenkraf terlihat bersemangat saat mengamit satu perkusi bersama Trie Utami dan pemangku jabatan di panggung. Bertiga bersama memainkan alat-alat musik di tangan masing-masing, sebagai pertanda Konferensi Internasional Sound of Borobudur resmi dibuka. Tanggal 24 Juni 2021 di Balkondes Karangrejo sudah berkumpul para pemangku jabatan, musisi yang tergabung dalam Padma Sada Svargantara yang sudah lolos tes swab sebelumnya tentu saja.

Acara skala internasional ini juga digaungkan ke dunia melalui prasarana mice.id dengan diikuti peserta nasional maupun manca negara. Beruntung selaku anggota Kompasianer Jogja di bawah bendera Kompasiana.com mendapat kesempatan mengikuti acara secara online sejak pukul 09.00-17.00 WIB.

Pembukaan Konferensi. Doc: Pribadi
Pembukaan Konferensi. Doc: Pribadi
Awalnya tidak menyangka kalau bisa satu acara berskala internasonal dengan tokoh penting seperti Purwa Tjaraka (Pengampu Utama Yayasan Padma Sada Svargantara), Tinus Zainal dari KBRI Bangkok, Pensosbud KBRI Yangon, R.Ari WI Pusdiklat PBJ LKPP, Perwakilan KBRI BSB, Perwakilan KBRI Caracas serta para nara sumber seperti Sulaiman Shedek (Visit Indonesia Tourism Officer Singapore) dan Moe Chiba (Head of Culture Unit, UNESCO). Setelah acara pembukaan secara resmi dilakukan maka bergulirlah presentasi dari beberapa nara sumber baik secara luring maupun darling.

Gerakan Sound of Borobudur

Pemaparan Materi. Doc: Pribadi
Pemaparan Materi. Doc: Pribadi
Sebelum masuk dalam pemaparan materi, mari kita membahas tentang Sound of Borobudur yang menjadi penggerak awal dan di dukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam balutan program Wonderful of Indonesia untuk bergerak lebih maju. Salah satu langkahnya pada saat ini yaitu dengan adanya Konferensi Internasional Sound of Borobudur yang dihelatkan ke seluruh dunia dari Balkodes Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Sound of Borobudur sendiri bermula dari diskusi tim Japung (Jaringan Kampung Nusantara) mengenai relief candi Borobudur yang memuat alat-alat musik pada abad 7 pada masa Kedatuan Medang. 

Alat-alat musik tersebut kemudian direka ulang untuk dibunyikan kembali agar seluruh dunia mengetahui khazanah musik nusantara. Untuk pengerjaan pembuatan alat musik tersebut ditangani oleh Ali Gardy Rukmana, salah satu seniman dari Situbondo, Jawa Timur. Tersebutlah tiga alat musik yang direka ulang dari relief no 102, 125 dan 151 Karmawibhangga.

Q & A sesi. Doc: Pribadi
Q & A sesi. Doc: Pribadi
Penampilan Sound of Borobudur (SOB) dengan pembunyian tiga alat musik tersebut kemudian mengalunkan tiga komposisi, yaitu "Jataka (diciptakan Dewa Budjana), "Lam e Tuyang (lagu tradisioanl suku Dayak Kenyah) dan "Indonesia Pusaka" (Ismail Marzuki).

Pembunyian alat musik tersebut menjadi awal dan bergulirlah pertambahan reka ulang alat musik yang  selesai diwujudkan kembal di waktu selanjutnya. Alat-alat musik tersebut berjumlah 18 instrumen dawai kayu, 5 intrusmen bahan gerabah, dan 1 instrumen idiphone besi.

Baiklah, mari kita mulai memasuki pembahasaan tentang acara konferensi Internasional Sound of Borobudur. Mulai dari nara sumber, pembahasan baik dijabarkan secara luring maupun darling. Peserta Konferensi International Sound of Borobudur sendiri diikuti 100an peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari pemangku jabatan, akademisi, budayawan, mahasiswa, blogger, pelaku pariwisata hingga masyarakat umum.

Retracing Transnational Relation

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun