"Weih, pucuk Candi Prambanan dan Candi Kalasan terlihat ya ternyata!" sorak Saya dalam hati saat mengamati pemandangan di seberang jendela KRL Jogja-Solo.Â
Saat itu Saya dalam perjalanan pulang dari Stasiun Balapan Solo dalam rangka uji coba KRL Jogja-Solo untuk kalangan terbatas. Lokasi pemandangan tadi Saya dapati saat kereta hendak memasuki daerah Stasiun Brambanan. Tapi ya itu kok ya baru sadar saat perjalanan pulang ya, haha.Â
Saat perjalanan berangkat ternyata Saya sibuk melihat perbukitan dimana sekiranya Keraton Boko didirikan. Sekalian wisata sejarah Mataram Kuno memang ya selama perjalanan.
Awal kisah perjalanan kali itu, Saya dan beberapa teman mengambil stasiun awal di Stasiun Tugu Jogja sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah berbincang sana-sini di pintu selatan stasiun, ahkirnya masuk ke koridor khusus KRL (lokasinya di gedung pembelian tiket ya atau gedung paling timur).Â
Sudah melengkapi diri dengan masker dan perlengkapan prokes pribadi ya, lalu sebelum masuk gate tiket terlebih dahulu dicek suhu tubuh oleh petugas. Kalau sudah lolos maka lanjut temple kartu pembayaran ke mesin khusus dan dorong pakai perut deh gagangnya. Sudah standby kok para petugas yang akan membantu para pengguna kereta.
Â
Oya sebelum naik kereta KRL, kita harus mengunduh aplikasi KRL Access ya untuk pemesanan seat dan melihat jadwal kereta. Berhubungan memang KRL diperuntukan untuk perjalanan jarak dekat maka penumpang harap ke toilet saat di stasiun awal atau stasiun tujuan saja. Demikian juga aktivitas makan, minum, berbincang langsung dengan teman baik maupun melalui ponsel dilakukan di luar kereta saja ya. Silence is golden pokoknya.
Well, balik lagi ke perjalanan ke Solo via KRL yuk. Jadi bangku yang ditempati sudah dirancang sesuai dengan prosedur kesehatan baik jarak antar penumpang maupun pemakaian wajib masker.Â