Aroma gurih dan wangi Sate Ayam yang hinggap di ujung indera penciuman saya pagi itu, menggugah ingatan akan kenikmatan mengecap tiap bongkahan hangat  Sate Merah-nya Sate Ratu. Saya membuka mata, dan memperhatikan arah di mana aroma sate berawal. Eh ternyata berasal dari bakaran penjual sate di pasar yang mana saya sedang berdiri bersiap berbelanja. Weh...brand Sate Ratu ternyata sudah berdiam di alam bawah sadar saya tiap kali mencium aroma sate.
Ingatan itu juga hadir lagi saat saya membuka buku kedua dari Pak Budi yang berjudul "Kok Bisa Gitu? Rahasia Memiliki Pelanggan dari 85 Negara." Â Tiap membalik satu persatu lembaran dari 220 halaman yang terangkum, visualisasi Sate Merah yang mengepul hadir. Well Sate Merah memang menu fav saya setiap kali mengunjungi Sate Ratu yang kala itu masih beroperasi di Jogja Paradise Food Court. Oya Sate Ratu dalam perkiraan terdekat akan pindah ke lokasi yang baru ke Jalan Sidomukti, Tiyosan, Condong Catur, Sleman. Untuk tepatnya bisa cek IG @sateratu ya.
Fiat Voluntas Tua
Â
"Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu." menjadi salah satu kalimat yang hadir pada kata pengantar dari Fabian Budi Saputro sebagai penulis sekaligus owner Sate Ratu. Jika dalam buku pertama ("Budi Seputro: Leaving The Comfort Zone) lebih dicurahkan tentang pengalaman kerja, latar belakang dan pergumulan secara pribadi dari sosok Fabian Budi Seputro yang lebih sering disapa Pak Budi atau Koh Budi.
Â
Pak Budi mengawali kariernya sebagai general manager di sebuah perusahaan entertainment kemudian dengan beberapa pertimbangan memutuskan membangun brand sendiri di dunia kuliner. Terdapat delapan poin yang dijelaskan secara detail di halaman 6-7.
Â