Sabtu, 7 November 2020 saya ahkirnya bertandang kembali ke stasiun Yogyakarta melalui pintu selatan setelah sekian lama berdiam karena pandemi. Banyak perubahan yang saya baru temui, baik dari ketatnya protokol kesehatan maupun perbaikan dan pembangunan fasilitas.Â
Jangan ditanya berapa banyak washtafel lengkap dengan sabun antiseptik yang disediakan. Di semua sisi dan sudut stasiun ada tanpa harus mengantri. Demikian juga tanda khusus untuk pengaturan jarak antara calon penumpang.Â
Begitu juga di dalam gerbong kereta di mana tiap bangku sudah diberi tanda jaga jarak. Kalian bisa melihat contohnya di gerbong Prameks yang ada di foto. Demikian juga saat masuk Anggrek Lounge, protokol kesehatan tetap diberlakukan ketat. Tentu saja demi kesehataan bersama.
Salah satu infrastuktur yang paling menarik bagi saya adalah tiang-tiang pancang listrik yang sudah rapi dibangun di kanan kiri lintasan kereta stasiun Tugu menuju Solo. Â Ternyata tiang-tiang pancang listrik aliran atas (LAA) tersebut dibangun oleh Dirjen Perkeretapian kementerian Perhubungan. Iya tiang tersebut merupakan rangkaian infrastruktur dari pengadaan Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo.
Dan rencananya KRL akan menggantikan peran Prameks dengan rute Jogja-Solo. Eits jangan sedih dulu para penggemar Prameks, pihak KAI tetap akan menggunakannya untuk rute khusus. Dulu saat di Jakarta, saya sangat ingin naik KRL namun karena waktu tidak mengijinkan maka diurungkan. Berita gembira bagi saya sewaktu kemungkinan besar ahkir Desember 2020, tentu saat semua syarat dan kondisi lapangan memenuhi pengoperasian KRL.
Sejauh ini serangkaian ujicoba secara internal rute Jogja-Klaten sudah berjalan sukses. Bahkan 10.000 Kartu Multi Trip Special Edition dalam seminggu sudah habis terjual padahal KRL belum resmi dioperasikan untuk masyarakat umum. Dan kerennya rute KRL yang dioperasikan oleh Komputer Commuter Indonesia (KCL) direncanakan akan melintas ke Yogyakarta International Airport juga Borobudur di masa mendatang.
Oya apa sudah tahu etika dan displin bagi penumpang saat berada di  gerbong KRL? Bagi yang pernah naik KRL di Jakarta tentu sudah paham tentang hal-hal tersebut. Akan saya sebutkan 3 poin saja ya, yang lain bisa dicari melalui mesin pencari saja:
- Diwajibkan tidak berbicara antar penumpang ataupun melalui ponsel.
- Makan dan minum hanya diperbolehkan di luar gerbong KRL.
- Selama pandemi harus memakai masker