Yogyakarta memang mempunyai beberapa ruang literasi yang menyediakan fasilitas yang cukup bahkan gratis. Misalnya saja Perpustakaan Daerah maupun Perpustakaan Kota maupun perpustakaan kampus yang mempunyai segmen khusus yaitu mahasiswa.Â
Saya sudah pernah menyambanginya, dan saat seorang teman mengatakan bahwa Kanisius membuka perpusatakan untuk umum maka penasaraan menyembul. Â Seperti apakah perpustakaan tersebut? Apakah buku jenis filsafat yang akan memenuhi rak-rak?
Pertanyaan tersebut masih terekam walau kaki saya sudah menapaki halaman Kanisius. Seperti biasanya hembusan angin sejak dari gerbang depan sudah mengunjungi rambut kepala Saya. Kantor Penerbit Kanisius memang dipenuhi dengan pohon ukuran besar di tiap sudutnya.Â
Kali ini bukan ke Taman Komunikasi, namun ke Pojok Baca Kampung Kita yang Saya dengar dibuka gratis untuk umum. Gratis adalah kata yang menarik memang.
Terdapat beberapa rak baca berbahan kayu yang menempel dinding, dan menopang rapi banyak buku. Lantai bersih tertutup tikar, kipas angin , lampu cocok untuk pencahayaan saat membaca, dan galon air mineral juga duduk manis di sudut ruangan.
Untuk jenis bukunya sendiri merata., dan diletakan di rak berbeda sesuai dengan klasifikasinya. Sebagai diketahui bahwa Kanisius mempunyai fokus terbesar pada buku berjenis filsafat.Â
Hal ini dimaklumi karena hampir semua Pastor maupun suster mengeyam ilmu filsafat, dan koleksi buku terbitan Kanisius dipergunakan juga oleh mahasiswa filsafat. Adapun Saya menemukan dua jenis buku filsafat yaitu dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, serta bahasa Inggris walaupun tidak begitu banyak.
Jadi kapan kalian datang ke Pojok Baca Kampung Kita?