Langkah telapak kaki saya terhenti di atas alat timbangan manual dan meluncur pertanyaan sekaligus pernyataan, "57? Perasaan dua bulan lalu masih 55 kg!" 42 bloger kesehatan memang sedang menjalani tes kesehatan dari Kemenkes. Beberapa dari kami juga tampak terkejut dengan hasil tes yang meliputi tekanan darah, tes darah untuk kadar kolestrol serta gula.
Tinggi dan berat badan, lingkar perut menjadi pemeriksaan awal sebelum tes darah serta konsultasi masing-masing dengan dokter. Saya melihat beberapa bloger berdesakan ikut tes, dan terlihat serius memahami isi sesi konsultasi.Â
Temu  Bloger Kesehatan yang mengambil tema Cermat Menggunakan Obat memang terdiri dari dua sesi utama yang berlangsung mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Grand Aston Yogyakarta menjadi tempat kami belajar, dan menyebarkan berita yang valid tentang informasi kesehatan.
Tes kesehatan. Doc:Pribadi.
Sedikit terkejut saat lingkaran perut saya memberikan tanda bahwa  olahraga harus mulai dijalani setiap hari. Hal serupa juga disetujui oleh bloger lain, dan beruntunglah kami mendapat kesempatan mengikuti tes kesehatan langsung dari Kemenkes. Untung pak Busreni, S.lp tidak melihat hasil tes saya, sehingga tidak menyinggungnya saat menjadi  moderator acara. Beliau selaku Kepala Bagian Opini Publik, Produksi, Komunikasi, Peliputan dan Komunikasi Kemenkes RI  berhasil menghidupkan suasana dengan humor cerdasnya. Oya bagaimana dengan lingkaran perut anda saat ini?
Senam bersama sebelum sesi diskusi. Doc:Pribadi
Setelah sesi senam ringan yang merupakan sesi sela atau ice breaking, kemudian telah hadir empat pembicara utama yang turut melakukan senam bersama bloger. Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY yang diwakili Ibu Hardiah Juliani, M.Kes, Â dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Dra.Arrosanti Zahrul Falasifah, Apt , Komite Pengendalian Resistensi Antimikrobia Kemenkes RI diwakili Mariyatul Qibtiyah,S.Si,Sp.Frs, Apt serta Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga yaitu Indra Rizon.
Temu Blogger Kesehatan. Doc:Wawa
"Dan tidak boleh sisa obat
antibiotik yang diresepkan untuk kita, lalu diberikan kepada kerabat kita. Semua harus dengan persetujuan dokter." Kalimat tersebut menjadi pembuka banyak informasi tentang obat antibiotik, dan penyimpanan  yang akan ringkaskan menjadi poin-poin penting:
1. Obat Antibiotik hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Sayangnya pada kenyataannya banyak antibiotik yang mudah didapatkan tanpa resep dokter.
2. Menyimpan tablet atau kapsul obat di tempat sejuk
Kita sering melupakan lokasi pemyimpanan dan kerap obat dapat dijangkau anak-anak.
3. Tidak menyimpan obat spray(aerosol) di suhu tinggi
Lihat Healthy Selengkapnya