Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Empat Alasan Mengapa Desa Malangan Bukan Sekadar Desa Wisata

26 Maret 2017   13:48 Diperbarui: 27 Maret 2017   17:00 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anyaman bambuy. Doc Pribadi.

Dari penuturan Pak Suryadi, kami mendapat informasi bahwa melalui Tunggak Semi, seluruh hasil anyaman penduduk desa termasuk Pak Agus berhasil dijual ke Selandia Baru, ASEAN, Asia, Amerika dan Negara Eropa. Sebuah kebanggaan bisa hadir dan mengetahui dengan mata sendiri bahwa tangan-tangan penduduk tersebut mendulang kekaguman pihak luar negeri.

Perlu diketahui, bahwa omset dari Tunggak Semi sudah bisa mencapai 150-200 juta sebulan. Sebuah nomimal yang fantastis untuk komoditas penduduk yang awalnya berkonsentrasi dalam bidang pertanian.

4. Pemanfaatan hasil peternakan dan pertanian lebih luas.

Nasi Gudangan.
Nasi Gudangan.

Mangut Lele, Nasi Sayur Gudangan, Teri goreng dan telur rebus menjadi menu makan siang kami saat selasai berkeliling Desa malangan. Wedang Uwuh, Singkong rebus, kacang rebus dan jajanan pasar yang lain hadir sebagai pembuka. Semua hidangan yang tersedia tersebut, bukan sekedar menu makan siang, namun sebagi contoh hasil nyata para petani. Pada awal kunjungan, kami memang diantarkan menuju pusat pemeliharaan Ikan Lele dan Mina Padi.  Tentu dijelaskan pula dengan detail bagaimana proses pemeliharaan sampai pemanfaatan hasil panen dari kolam ikan lele dan Mina Padi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun