Antusias Mahasiswa KKM "Vijoora" dalam Kegiatan Istighosah di Desa Pandanrejo

Rintik hujan pagi hari mengiringi langkah mahasiswi KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok 108 "Vijoora" (selanjutnya ditulis: mahasiswi KKM) menuju Masjid Baiturrahman (29/12). Mereka mendapat undangan untuk menghadiri rutinan istighosah ibu-ibu yang bertempat di Dusun Jemunang, Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Acara dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan pembukaan oleh MC. Acara dilanjutkan dengan pembacaan surah Al-Waqi'ah. Lantunan ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca menggetarkan hati para hadirin sehingga menambah kekhusyukan acaranya.

Rangkaian pembacaan istighosah kemudian dipimpin oleh ibu yang menjadi tokoh agama setempat. Doa-doa penuh harap dipanjatkan, mulai dari memohon kesehatan, rezeki yang berkah, hingga rasa sakinah untuk keluarga dan masyarakat. Para mahasiswi KKM pun merasakan pengalaman yang memperkuat jiwa akan nilai-nilai keislaman mereka dalam menjalani hari-hari pengabdian di desa ini.

Setelah istighosah, giliran istri kepala desa menyampaikan sambutannya. Dengan senyum ramah, beliau mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua pihak, termasuk mahasiswi KKM Kelompok 108. Sosok yang akrab disapa Bu Kades itu juga mengumumkan rencana lomba sholawat diba' untuk ibu-ibu tingkat desa sebagai bagian dari upaya syiar Islam. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa akan ada iuran yang akan dialokasikan untuk kegiatan PKK dan akan difokuskan pada bantuan bagi para wanita yang telah cerai atau ditinggal mati oleh pasangan pernikahannya di desa ini. Rencana ini disambut dengan anggukan yang antusias dari para hadirin.

Foto Suasana Istighosah (Sumber: Data Pribadi)

Acara dilanjutkan dengan ceramah oleh Modin desa, yang membahas permasalahan yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Beliau mengingatkan hadirin untuk tidak mengeluh atau sambat, melainkan mengajak untuk memperbanyak amalan sunnah. Beliau juga menyentuh isu parenting, seperti pentingnya mengawasi anak-anak agar tidak terlalu sering bermain gawai, yang bisa berdampak buruk jika tidak dikontrol. Ceramah ini membuka mata para hadirin tentang pentingnya menjaga keserasian dalam keluarga dan lingkungan sosial.

Menjelang akhir, acara ditutup dengan doa bersama, menandai momen kebersamaan yang begitu bermakna. Para mahasiswi KKM merasakan betapa kegiatan ini tidak hanya menguatkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga mempererat hubungan antara mereka dan warga desa.

"Rasanya seperti bagian dari keluarga besar," ungkap Puspita, salah satu mahasiswi KKM yang mengikuti serangkaian acara istighosah sampai akhir. Pengalaman ini tidak hanya menjadi bagian dari tugas KKM, tetapi juga pelajaran hidup yang akan terus mereka kenang. Istighosah ini membuktikan bahwa kehadiran mereka di Desa Pandanrejo bukan sekadar melaksanakan program kerja, tetapi juga membangun hubungan yang ikhlas dan bermakna dengan masyarakat.