Mohon tunggu...
Vivi Yunika
Vivi Yunika Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Pecinta Kata dan Nada

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Kulit Mulus? Pakai Telon Lang Plus!

8 Juli 2017   16:21 Diperbarui: 9 Juli 2017   20:17 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Gatal, merah, dan bentol. Itu yang pertama kali saya pikirkan kala digigit nyamuk. Menyebalkan, karena di sudut mana pun di dalam rumah pasti ada serangga berkaki enam tersebut. Saya tidak dapat 'mengungsi' dari ruangan yang satu ke ruangan yang lain karena tetap saja ada nyamuknya.

Jangankan 'mengungsi' hanya berdasarkan ruang di dalam rumah, mengungsi ke luar negeri pun percuma. Negara seperti Brazil, Thailand, Filipina, hingga benua Australia dan Afrika menjadi tempat utama bersarangnya nyamuk. Tak terkecuali negara kita tercinta, Indonesia. Hal ini tentu dipengaruhi oleh lingkungan dan musim. Umumnya, nyamuk merajalela di daerah tropis.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi
Meski terlihat sepele, nyamuk merupakan serangga yang berbahaya. Keluarga nyamuk sendiri terdiri atas kurang lebih 2700 spesies. Jumlah yang membuat kita terbelalak. Satu spesies saja dapat menyebabkan penyakit bagi jutaan manusia. Bagaimana dengan spesies yang lain? Probabilitas terjangkit penyakit akibat nyamuk semakin besar dan bervariasi. Beberapa penyakit akibat nyamuk yang paling sering terjadi di Indonesia antara lain Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti), Malaria (Anopheles sp.), Chikungunya (Aedes albopictus), Filariasis (Culex sp.), Zika (Aeds africanus), dan masih banyak lagi.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Saya tinggal di Kota Pontianak, wilayah tropis dengan iklim panas dan curah hujan tinggi. Tak ayal, nyamuk berkembang pesat. Berdasarkan data yang saya dapat langsung dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak, kasus DBD yang terjadi sejak tahun 2007 hingga 2016 adalah sebanyak 5.255 kasus. Itu baru di kota yang saya tinggali. Sementara itu, untuk tahun 2015 di Indonesia saja terdapat 129.179 kasus akibat DBD. Jumlah yang sangat besar.

Hal tersebut membuat saya dan teman-teman saya memutuskan untuk mengangkat tema nyamuk pada lomba science fair sekolah kami tahun 2017. Kami menggunakan ekstrak tumbuhan sebagai cairan pembunuh jentik-jentik nyamuk dengan harapan menekan pertumbuhan nyamuk. Nyamuk memang sebaiknya dibasmi saat masih dalam tahap pembentukan, karena jika sudah melewati tahap jentik maka pergerakan nyamuk akan lebih pesat sehingga sulit dibasmi.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Saya sangat bersyukur karena kami dapat meraih juara dua pada lomba karya tulis ilmiah tersebut. Meski masih perlombaan di dalam sekolah, namun kami bangga dapat lebih baik dibandingkan peserta yang mengangkat tema lain. Sedari dini, kita memang perlu menanamkan pikiran tentang bahaya nyamuk serta cara mengatasinya. Tidak hanya melalui cara yang sering diajarkan melalui media, kita juga perlu berinovasi membuat sesuatu yang baru.

Dari media massa, kita mendapatkan banyak informasi mengenai cara mengatasi nyamuk mulai dari mengusir hingga membasmi. Metode tersebut antara lain:

Sumber: wikihow.com dengan pengubahan
Sumber: wikihow.com dengan pengubahan

  • 3M Plus

Langkah yang dilakukan yaitu Menutup penampungan air, Menguras bak dan kolam secara rutin untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk, serta Menimbun wadah kosong seperti kaleng yang menjadi sumber bertelurnya nyamuk. Untuk Plus-nya, yang perlu dilakukan yaitu dengan hidup bersih, mengonsumsi makan bergizi sebagai kunci kesehatan yang prima, serta memperbaiki kesehatan lingkungan.

  • Pengasapan

Pengasapan atau fogging berguna memutus rantai pertama risiko penularan penyakit. Metode ini hanya mampu membunuh nyamuk dewasa. Jentik-jentik akan tetap hidup dan hanya butuh beberapa hari untuk berkembang menjadi nyamuk. Selain itu, fogging membutuhkan biaya yang besar untuk perawatan alatnya.

  • Penyemprotan

Alat yang digunakan adalah semprotan nyamuk. Sasarannya juga berupa nyamuk dewasa. Umumnya, penyemprotan dilakukan secara rumahan. Semprotan nyamuk berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat seperti propoxur dan DDPV.

  • Abate

Cara menggunakan abate cukup mudah, yaitu dengan menuangkannya ke dalam tempat penampungan air. Abate ampuh untuk membunuh jentik-jentik. Namun, karena berasal dari temephos, senyawa abate kurang aman bagi tubuh jika dalam jumlah besar.

  • Obat bakar/elektrik

Obat nyamuk bakar dapat membunuh nyamuk dewasa, begitu pula dengan jenis elektrik. Obat tersebut menghasilkan racun berbahaya dari material propoxur dan tidak aman bagi tubuh.

  • Lotion

Lotion merupakan salah satu jenis produk yang cukup populer karena dapat membuat nyamuk menghindar dari tubuh. Akan tetapi, di dalam lotion antinyamuk terdapat kandungan seperti DEET, permetrin,dan picaridin. Jika kandungan tersebut terlalu sering terkena kontak dengan tubuh, kulit bisa iritasi. Bahkan, yang lebih parah, kandungan DEET dapat menyebabkan kanker kulit.

  • Kelambu

Alat ini berbentuk jaring-jaring kecil dan penggunaannya hanya sebatas mencegah nyamuk masuk ke dalam ruang tertentu, misalnya tempat tidur. Kelambu seakan memisahkan dunia kita dengan dunia luar---tempat nyamuk bebas berkeliaran. Namun, kelambu tetap saja bisa kemasukan nyamuk jika kita keluar-masuk dengan sembrono. Kelambu juga tidak efektif jika kita harus melakukan aktivitas di luar ruangan.

Dari daftar di atas, tentu kita sudah dapat melihat bahwa setiap metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lantas yang mana yang sebaiknya kita gunakan?

Telon Lang Plus Triple Action, Inovasi yang Efektif

Kala itu saya menjejakkan kaki di pasar swalayan, mencari-cari produk yang dapat menjauhkan saya dari nyamuk. Saya tidak ingin produk dengan aroma menusuk maupun produk dengan kandungan yang tidak alami. Saya terus melangkah dari rak yang satu ke rak yang lain, hingga menemukan apa yang saya inginkan: Telon Lang Plus Triple Action.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Produk ini berbeda dari lotion antinyamuk lain. Saya terkesima dengan label depan yang bertuliskan "Telon Lang Plus, Triple Action with Natural Rhodinol".

Produk dari Cap Lang? Itu yang langsung muncul di benak saya. Merek yang tidak asing di telinga. Cap Lang atau PT. Eagle Indo Pharma sudah 44 tahun menghiasi dunia farmasi di Indonesia dengan berbagai penghargaan seperti ISCA, Top Brand, hingga Best Brand dan pemecahan Rekor MURI. Produknya merajalela, mulai dari balsem, minyak angin, minyak kayu putih, dan masih banyak lagi. Tak terkecuali minyak telon.

Salah satu inovasi minyak telonnya adalah yang saya pegang. Saya segera mengecek komposisinya.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Kandungannya, terutama natural rhodinol, bersifat alami sehingga tidak berbahaya bagi tubuh, bahkan untuk bayi sekalipun. Hal ini penting mengingat kulit bayi sangat sensitif. Salah-salah, bayi tercinta bisa terkena alergi hingga kerusakan kulit. Mengerikan, namun dapat terjadi. Untungnya, dengan Telon Lang Plus, kemungkinan ini terhapuskan.

Kandungan-kandungan ini pulalah yang memberikan perlindungan 12 jam dari gigitan nyamuk. Cukup oles sekali, bertahan setengah hari. Praktis dan hemat. Sesuai dengan slogan triple action-nya, Telon Lang Plus dapat membuat kita terhindar dari gigitan nyamuk, menghangatkan tubuh bayi, dan menjaga kelembaban kulit bayi. Ya, Telon Lang Plus ditujukan terutama bagi bayi yang halus. Kondisi bayi yang rentan terserang penyakit butuh perhatian khusus. Cap Lang menawarkan inovasi produk yang berguna.

Segera saya memboyong pulang Telon Lang Plus. Biaya yang dirogoh tak perlu banyak-banyak. Harganya berkisar antara Rp9.000-Rp30.000 tergantung ukuran kemasan serta daerah pembelian.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Usai pulang, saya langsung membuka Telon Lang Plus. Kesan pertama yang saya dapatkan, harum... Wanginya tidak mencolok, namun seperti aroma khas bayi. Jika diusap pada bayi, tentu berbaur dengan baik. Bayi pun tidak rewel karena tak perlu menghirup aroma menyengat. Baik muda hingga tua, semua dapat beraktivitas dengan nyaman.

Cara memakai Telon Lang Plus juga mudah. Cukup dengan dioleskan di bagian tubuh seperti perut, dada, punggung, pinggang, tangan, kaki, dan leher. Setelah itu, kita dapat bebas menjalani hari baik di dalam maupun di luar ruangan. Alhasil, setelah beraktivitas seharian, kulit pun tetap mulus. Untuk yang sering berada di luar ruang, ada Telon Lang Plus ukuran kecil yang mudah dibawa ke mana-mana. Jika khasiat menghilang, maka tinggal oleskan lagi Telon Lang Plus.

Saya mencoba bereksperimen dengan Telon Lang Plus. Saya hanya membalurkan Telon Lang Plus di bagian tangan, sementara kaki saya dibiarkan seperti biasa. Hanya dalam waktu beberapa menit, kaki saya dihinggapi nyamuk. Segera saya abadikan dalam foto, walau sedikit sedih kaki digigit.

Meski kaki digigit nyamuk, tangan saya masih tetap mulus. Foto di sebelah kiri merupakan foto kaki yang tidak diberi Telon Lang Plus. Foto di sebelah kanan saya ambil sekitar 6 jam setelah menggunakan Telon Lang Plus. Hasilnya, tangan saya mulus tanpa bentolan 'cinta' dari nyamuk.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Mengapa Telon Lang Plus?

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

  • Terjamin

Telon Lang Plus telah lulus uji laboratorium. Selain itu, tentunya produk ini terdaftar resmi di BPOM. Ada juga tanggal kadaluarsa di kemasannya.

  • Bahan alami

Komposisinya berupa minyak-minyakan yang berasal dari tumbuhan, bukan bahan kimia sintetis.

  • Perlindungan maksimal

Digadang mampu bertahan 12 jam, ternyata bukan hanya omong kosong. Telon Lang Plus mampu bertahan lama karena adanya kandungan natural rhodinol.

  • Harum dengan aroma khas bayi

Dari orang biasa hingga yang memiliki indra penciuman sensitif dapat menggunakan Telon Lang Plus. Aromanya harum, lembut, dan khas bayi.

  • Mudah didapat

Produk ini mudah ditemui di berbagai tempat seperti apotek, toko obat, minimarket, supermarket, warung, hingga toko online.

  • Harga terjangkau

Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan apa yang didapatkan. Telon Lang Plus memiliki berbagai varian ukuran dengan harga berbeda.

  • Cocok untuk segala usia

Diutamakan untuk bayi, produk ini dapat digunakan untuk semua rentang usia, baik perempuan maupun laki-laki. Telon Lang Plus hadir untuk menjaga kulit dari gigitan nyamuk.


Akhir kata, semoga artikel ini dapat membuka wawasan teman-teman sekalian dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk serta menghindari gigitan nyamuk. Ingin kulit mulus, ya pakai Telon Lang Plus.

Share Facebook : https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1397476466954795&id=100000773667671&refid=17&ref=opera_speed_dial_freefb&_ft_=top_level_post_id.1397476466954795%3Atl_objid.1397476466954795%3Athid.100000773667671%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1501570799%3A4314383199729094818

Share Instagram : https://www.instagram.com/p/BWR9fdmheTo/

Sumber Referensi:

1. caplang.com/profile

2. jadisehat.net/bahaya-menggunakan-obat-nyamuk-semprot/

3. urb.im/ca130624jki

4. brilio.net/news/ini-3-bahaya-menggunakan-lotion-antinyamuk-bahaya-lotion-anti-nyamuk-150318t.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun