Lagi-lagi aku hanya termangu menatap punggungmu yang berlalu. Berlalu dari hadapanku. Sebenarnya reaksiku terhadapku kucoba untuk dibuat senetral mungkin. Rasa tak percaya diri masih juga menjalari hatiku.
Kau sungguh serasa diluar jangkauanku. Rasanya tak cocok untuk orang sepertiku. Dan tak mungkin engkau mau padaku. Kau sungguh diatas segalanya bagiku.
Bukan ku tak berusaha melenyapkan rasa ini padamu. Bukan ku tak pernah mencoba. Berkali-kali ku mencoba pun tetap tak jua berhasil. Rasa itu kembali lagi. Kucoba tuk mengalihkannya, namun entah mengapa seakan membandingkan dirimu dengan yang lain. Tak ada yang bisa menandingimu.
Bukan apa-apa. Dari segi kriteria fisik, kau tak memenuhi satupun. Tapi kau memang hanya pengecualian. Hati bicara duluan daripada mataku. Aku hanya bisa menyerah.
Lagi-lagi hanya menghela nafas. Inginku?! Aku ingin kau jadi milikku. Tapi mungkinkah itu. Sekian tahun aku terus dibayangin oleh dirimu. Sanggupkah aku melepasmu. Apakah yang akan terjadi dikedepannya?! Aku hanya bisa menunggu. Semoga kau memang untukku.