Dalam dunia yang semakin terhubung, ancaman penyakit menular seperti Mpox tidak lagi mengenal batas geografis. Sejak pertama kali terdeteksi, Mpox telah menggugah kesadaran global akan pentingnya kesiapsiagaan dan respons kesehatan masyarakat yang efektif. Seperti fenomena domino, satu kasus dapat memicu lonjakan infeksi, mengingat mobilitas manusia yang tinggi dan interaksi sosial yang kompleks. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat harapan yang bersinar. Dengan pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, kita dapat membangun strategi pencegahan dan penanganan yang kuat.
Mpox (sebelumnya dikenal sebagai monkeypox) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Penyakit ini bersifat zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi Mpox. Mpox pada manusia pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo (Zaire/DR Kongo) pada tahun 1970. Meskipun penyakit ini ringan dan gejalanya dapat berlangsung selama 2-4 minggu, dampaknya bisa parah bahkan kematian. Penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan memahami tindakan pencegahan mengurangi risiko penyakit Mpox.
Penyebaran Mpox terjadi melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. Virus dapat ditularkan melalui gigitan, goresan, atau saat melakukan hubungan seksual. Selain itu, Mpox juga dapat menyebar melalui barang-barang yang terkontaminasi, seperti pakaian atau linen. Meningkatnya mobilitas manusia akibat globalisasi telah mempercepat penyebaran virus ini ke negara-negara non-endemik, menjadikannya perhatian global dalam kesehatan masyarakat.
Mpox dapat menular melalui kontak erat dengan penderita. Dr. Syahrizal menyebutkan, "Mayoritas kasus (86%) terjadi pada laki-laki yang berhubungan sesama jenis, dan sekitar 6% pada kelompok transgender dan biseksual." Meskipun Mpox bukan penyakit menular seksual, penularan lebih mungkin terjadi pada kelompok yang berisiko tinggi melalui kontak fisik langsung atau hubungan seksual. Meskipun demikian, risiko penularan di masyarakat umum tergolong rendah. "Mpox tidak menular dengan mudah pada masyarakat umum. Namun, mereka yang merasa mengalami gejala mirip Mpox harus segera memeriksakan diri karena gejalanya sering kali mirip dengan herpes atau cacar air," ujar Dr. Syahrizal.
Strategi pencegahan Mpox di era globalisasi melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, edukasi masyarakat mengenai gejala, cara penularan, dan tindakan pencegahan sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan. Vaksinasi juga menjadi kunci dalam mencegah penyebaran, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Selain itu, pelacakan kontak harus diperkuat untuk mengidentifikasi dan mengisolasi individu yang terpapar, sehingga mencegah wabah lebih lanjut. Kerjasama internasional dengan organisasi seperti WHO sangat penting untuk berbagi data dan sumber daya. Pengawasan kesehatan yang ketat di pelabuhan dan bandara juga diperlukan untuk mendeteksi kasus secara cepat. Terakhir, menangani misinformasi melalui komunikasi yang transparan akan membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat lebih efektif mengendalikan penyebaran Mpox.
Dalam menghadapi tantangan Mpox di era globalisasi, penting bagi kita untuk mengadopsi strategi yang menyeluruh dan kolaboratif. Edukasi masyarakat, vaksinasi, pelacakan kontak, dan kerjasama internasional menjadi langkah-langkah krusial untuk mencegah penyebaran virus ini. Saya percaya bahwa kesadaran dan partisipasi aktif dari setiap individu, ditunjang oleh sistem kesehatan yang responsif, akan sangat menentukan keberhasilan dalam penanganan penyakit ini. Dengan membangun komunikasi yang transparan dan mengatasi misinformasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Upaya bersama ini tidak hanya penting untuk melawan Mpox, tetapi juga untuk memastikan ketahanan kesehatan masyarakat di masa depan.
KATA KUNCI: Edukasi Masyarakat, Mpox, Penyebaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2024. Kewaspadaan Terhadap Mpox, Langkah-Langkah Pencegahan yang Harus Diketahui. https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/kewaspadaan-terhadap-mpox-langkah-langkah-pencegahan-yang-harus-diketahui [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).
Fikih, Abdul. 2024. Pencegahan dan Pengobatan Monkey Pox. https://www.ui.ac.id/pencegahan-dan-pengobatan-monkey-pox/ [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).
Maulina, Sinta. 2024. Wabah Mpox Merebak, Dosen UNAIR Tekankan Pentingnya Langkah Pencegahan. https://unair.ac.id/wabah-mpox-merebak-dosen-unair-tekankan-pentingnya-langkah-pencegahan/ [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).