Mohon tunggu...
vierazahrul
vierazahrul Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - siswa sekolah

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Di Sekitarmu"

10 Desember 2024   11:34 Diperbarui: 10 Desember 2024   11:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak tahu, dia cuma... seorang pemuda yang aku temui kemarin malam. Dia sedang bermain gitar di taman."

Hazeel memiringkan kepalanya dan melihat Hanni dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. "Wow, Hanni! Kenapa tidak kamu ajak ngobrol? Dia keliatan seru banget! Kapan lagi kamu bisa berbicara dengan orang baru?"

Hanni merasakan dadanya berdebar lebih cepat. Hazeel selalu punya cara untuk membuat segala sesuatunya terasa lebih mudah, lebih santai. Tapi bagi Hanni, berbicara dengan orang asing, terutama seseorang yang sudah membuatnya merasa nyaman, terasa lebih rumit.

"Sebenarnya, aku tidak tahu... Aku cuma merasa kita punya sedikit hubungan yang kuat sejak pertama kali bertemu,"

Kata Hanni dengan suara rendah.

"Tapi aku takut... jika aku mengganggunya atau membuatnya merasa aneh."

Hazeel tertawa kecil. "Hanni, kamu ini terlalu berpikir terlalu banyak! Kalau kamu merasa ada koneksi, kenapa kamu tidak mencoba? Kalau sekarang. Kapan lagi? Percayalah, kamu tidak akan tahu kalau tidak mencobanya."

Hanni hanya bisa menatap meja dengan perasaan campur aduk. Ia merasa ragu, tapi juga merasakan dorongan untuk bertindak lebih berani. Melihat Alan lagi, ia merasa sedikit lebih yakin. Namun, sebelum Hanni bisa membuat keputusan, Hazeel sudah berdiri dan menariknya sedikit.

"Yuk, kita ajak ngobrol dia! Jangan khawatir, aku bakal jadi temanmu yang baik!" kata Hazeel sambil tersenyum lebar.

Hanni merasa sedikit gugup, tetapi ia mengikuti langkah Hazeel menuju meja Alan. Saat mereka mendekat. Alan akhirnya melihat mereka dan tersenyum dengan hangat.

"Hanni! Hei!" Alan berkata dengan suara lembut, mengenali gadis yang ia temui malam sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun