    Di sebuah kota yang dipenuhi dengan gemerlap lampu dan huru-hara kehidupan, ada seorang gadis bernama Hanni yang sering berjalan sendirian di malam hari. Setiap sudut kota tampak familiar, tetapi hatinya tetap merasa kosong. Ia selalu terjebak dalam rutinitas yang monoton. Pulang sekolah, mengerjakan tugas, dan tidur. Namun, entah kenapa, di antara semua itu, ia selalu merasa ada sesuatu yang hilang.
Hanni lebih suka menyendiri, sering kali ditemani dengan dengan earphone di telinga, mendengarkan lagu-lagu yang menyentuh hatinya. Salah satunya adalah lagu yang selalu membuat hatinya berdebar. Around you. Lagu itu seperti menggambarkan apa yang ia rasakan. Ada bagian dalam diri Hanni yang ingin melepaskan diri dari rutinitas, dan lagu itu memberi rasa kebebasan seolah ia bisa berlari keluar dari segala keterikatan.
    Suatu malam, setelah pulang sekolah, Hanni memutuskan untuk berjalan lebih jauh. Ia berjalan tanpa tujuan, hanya mengikuti langkah-langkahnya sendiri. Tiba-tiba, ia mendengar suara seorang lelaki yang sedang memainkan gitar di taman kota. Suara gitar itu terdengar lembut namun penuh perasaan, menyatu dengan alunan musik yang ia dengarkan di earphonenya. Hanni berhenti sejenak, lalu menatap pemuda itu.
Pemuda itu, yang tampak sekitar seumuran denganya, sedang duduk di bangku taman dengan gitar di tangan. Matanya tertutup, seolah ia sedang tenggelam dalam dunia musiknya sendiri. Ada sesuatu yang menenangkan dalam cara dia memainkan gitar seperti lagu yang ditujukan pada Hanni.
Tanpa berpikir panjang, Hanni mendekat, meski dengan sedikit ragu. Hatinya berdebar, tetapi ia merasa ada dorongan untuk mendekat. Pemuda itu membuka matanya dan meihat Hanni, lalu tersenyum.
"Kamu suka lagu ini?" tanya pemuda itu dengan nada lembut.
Hanni terkejut, namun ia mengangguk, "Ya, itu lagu favoritku."
"Kalau begifu," katanya sambil tersenyum. "mari dengarkan bersama-sama."
Hanni duduk di sebelahnya, dan mereka duduk diam untuk beberapa saat. Pemuda itu melanjutkan memainkan gitar, dan suara musik itu seolah menyelimuti keduanya. Hanni merasa seperti dunia berhenti sejenak, hanya ada musik dan dia di sisi bersama pemuda yang tidak dikenalnya. Suara gitar itu memudar seiring waktu, dan hanya ada keterangan yang mendalam di antara mereka.
"Namaku Alan," kata pemuda itu, memecah keheningan.
"Hanni," jawabnya pelan.
