Tapi, masih sulit (setidaknya bagi saya) untuk menemukan orang yang sukses karena dia pernah mundur. Ibaratnya nih ya, waktu saya pertama belajar nyetir mobil, paling susah itu ya belajar mundur. Begitu juga dengan kehidupan, karena so pasti, kita akan menjadi tua lalu mati, tapi menuda kematian dengan sedikit kesabaran itu sungguh menyenangkan.
Untuk melompat lebih tinggi, bukankah kita harus mengambil ancang-ancang mundur ke belakang lebih jauh juga?
Yah semoga, sedikit opini saya di sini dapat lebih membuat para 'penerjun-bebas' ini berpikir, bahwa: "Dililit sama tali kutang itu nggak enak euy!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H