Akan jadi apa Anda?
Tadi sore dalam mata kuliah kewirausahaan, dosen saya bercerita tentang sebagian biografi dirinya yang menurut saya sangat sukses –saya katakan menurut saya, karena sukses menurut pandangan setiap orang orang kan berbeda. Pertama, beliau hanya mengenalkan nama lengkap, nama anak-anaknya, nama istrinya, pekerjaan mereka, alamat rumah… Yah… seperti yang biasa dilakukan kebanyakan dosen saat awal pertemuan pertama mereka dengan para mahasiswanya lah. Selanjutnya, beliau menceritakan pekerjaannya, menjadi pemilik beberapa perusahaan ekspor, menjabat sebagai direktur utama beberapa yayasan, dan mempunyai anak-anak yang beberapa diantaranya berprofesi sebagai dokter kandungan dan spesialis anestesi, salah satunya menikah dengan seseorang yang berprofesi sebagai dokter juga. Dan anaknya yang terakhir, sekarang baru lulus S2 di sebuah universitas di Jepang. Yah… menurut saya, hidupnya sudah cukup sempurna. Tapi yah… saya nggak tau apa yang beliau rasakan sesempurna itu.
Tidak perlu lah saya sebutkan nama beliau, karena saya pun tidak memiliki izin untuk membuat biografi singkat beliau, dan saya juga ga dibayar buat menceritakan kehidupan pribadinya ke publik. Saya hanya me-review apa yang dijelaskan oleh dosen saya tadi sore.
Berpanjang-panjang saya menulis, belum sedikit pun saya menyebutkan hal yang sebenarnya ingin menjadi topik pembicaan saya saat ini. Hhhehe, (Maaf! Maaf!)
Jadi, hal yang menurut saya menarik pada mata kuliah tadi sore adalah sebuah pertanyaan yang beliau ajukan saat beliau telah menceritakan sebagian biografi dirinya tersebut diatas. Hanya satu pertanyaan yang membuat diri saya pun terbingung-bingung, dan mungkin beberapa teman-teman yang ada dikelas bersama saya tadi. Pertanyaan yang cukup sederhana, namun rasanya sulit dijawab: Akan jadi apa Anda?? Ketika pertanyaan tersebut diajukan, sebagian orang berpandangan, mungkin bertanya satu sama lain, mengulang pertanyaan tadi lewat telepati, sehingga dapat saling mengerti: Jadi apa?? Jadi apa?? Beberapa orang menjawabnya bingung, sehingga hanya bilang, ‘Nggak tahu’. Sebagian lainya ada yang mantap dan ada pula yang ragu menjawab menjadi pengusaha.
Dan saya? Saya bukan salah satu dari mereka yang ditanyakan hal tersebut. Tapi mungkin saya akan sama bingungnya dengan mereka yang menjawab ‘Nggak tahu’ ketika perntanyaan diajukan. Sempat terpikir untuk menjawab ‘Saya ingin menjadi penulis, Pak,’ seandainya pertanyaan tersebut meluncur kearah saya. Hm… tapi saya kembali berpikir, kuliah di jurusan manajemen, duduk di kelas kewirausahaan, dan bercita-cita jadi penulis… novel. Hahaha… sekilas tampak lucu nanti kedengarannya. Kenapa saya nggak mengambil jurusan sastra saja kalau begitu? Tapi saya ga begitu tertarik dengan dunia sastra, ga tertarik lebih tepatnya. Kalaupun saya mau menjadi penulis, saya mau tulisan saya ‘bebas’ dan tidak terikat dengan aturan-aturan kesusastraan. Kalau boleh. Kadang saya ga mengerti dengan bahasa mereka yang diluar jangkauan imajinasi saya, dan salah satu alasan lagi… saya ga pernah mau disuruh baca puisi didepan kelas (baca: hanya didepan kelas), walaupun sebenarnya saya pernah ikutan pelombaan baca puisi tingkat RW waktu SD, Hhehehe. Padahal, siapa juga yang bakal larang kalo saya punya cita-cita kayak gitu? Kayaknya ga salah juga. Tapi saya tetap berpikir janggal kalo menyebutkannya didalam kelas kewirausahaan. Saya pikir, beliau menginginkan jawaban: pengusaha, eksportir, entrepreneur… yah.. hal-hal yang berbau usaha deh. Siapa tahu??
Saya bingung dengan pertanyaan ‘Akan jadi apa Anda?’ bukan karena saya tidak punya cita-cita dalam hidup saya. Tapi lebih karena terlalu banyaknya yang saya cita-citakan. Saya pengen cepet-cepet lulus, langsung dapet kerjaan jadi pegawai, sekalian nyari pengalaman sekalian nabung buat modal usaha, habis itu baru saya ingin bikin lapangan pekerjaan, trus nikah di usia kurang dari 25 tahun, sambil jadi ibu rumah tangga, saya ingin jadi penulis juga (sambilan ceritanya). Itupun bila hal-hal yang saya sebutkan tadi layak untuk disebut sebagai cita-cita. Harus saya persingkat seperti apa kalau saya menyebutkan ini di kelas kewirausahaan tadi, depan dosen? Hahahaha… ga mungkin lah! Justru yang ini mungkin yang harusnya jadi bahan tertawaan, terlalu muluk-muluk banget ya… hhehehe…
Jadi… sebenarnya... akan jadi apa Anda? Saya, hm… saya mau pikirin lagi deh, silahkan anda bertanya pada diri anda sendiri: Akan jadi apa Anda? Mudah-mudahan Anda bisa menjawabnya lebih mudah daripada saya.
salam,
V.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H