Mohon tunggu...
Vienda Armetavia
Vienda Armetavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Mahasiswa

Saya perempuan anak pertama hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebijakan Inovasi Pendidikan Di SDN Kalijaga Permai

14 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Guru SDN Kalijaga Permai 

Di era digital saat ini, sekolah -- sekolah di Indonesia mulai menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan literasi dan inovasi pendidikan. Salah satu contoh yang menarik adalah SDN Kalijaga Permai, yang telah menggunakan teknologi seperti Smart TV untuk mendukung proses pembelajaran. Teknologi ini memungkinkan presentasi materi langsung dari perangkat seperti laptop atau ponsel, sehingga mempermudah penyampaian informasi kepada siswa.
Di SDN Kalijaga Permai, literasi digital menjadi salah satu fokus utama. Selain menggunakan Smart TV, sekolah ini juga mulai memproduksi konten multimedia seperti podcast. Meski demikian, produksi konten ini tidak terlepas dari tantangan, terutama dalam hal waktu dan proses pengeditan. Tim produksi memerlukan dedikasi lebih untuk menghasilkan podcast atau video yang berkualitas. Tantangan lain adalah menjaga motivasi tim agar tetap konsisten dalam menghasilkan konten yang edukatif.
Selain literasi digital, sekolah ini juga berupaya melestarikan budaya lokal. Program-program seperti pengenalan wayang, batik, dan seni tradisional lainnya dimasukkan dalam kegiatan sekolah. Namun, pendekatan ini menghadapi kendala, terutama dalam menarik minat generasi muda yang lebih sering terpapar budaya populer seperti K-pop atau platform media sosial seperti TikTok. Oleh karena itu, sekolah mencoba mencari cara agar budaya lokal tetap relevan dan menarik bagi siswa.
Literasi membaca juga menjadi perhatian utama. Siswa diajak untuk membaca buku -- buku di luar kurikulum, seperti cerpen, dongeng, atau puisi. Melalui cerita seperti dongeng si Kancil, siswa diajarkan untuk mengenali nilai -- nilai moral, seperti membedakan karakter baik dan jahat. Program ini bertujuan untuk membangun karakter siswa agar menjadi individu yang kritis dan empati.

Guru memainkan peran penting dalam mengembangkan literasi siswa, baik di dalam maupun di luar pelajaran. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan literasi ke dalam mata pelajaran seperti Matematika dan IPA. Tidak semua guru memiliki kemampuan atau sumber daya yang memadai untuk mendukung program literasi. Oleh karena itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan pihak sekolah menjadi sangat penting.
Sekolah ini juga memiliki program khusus untuk mendorong siswa membaca minimal dua buku setiap bulan. Setelah membaca, siswa diminta untuk mereview dan mempresentasikan isi buku tersebut di depan teman -- temannya. Program ini dirancang untuk melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan percaya diri. Selain itu, sekolah berupaya memperkenalkan literasi digital kepada siswa melalui pembuatan video pendek dan konten multimedia lainnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan kolaborasi yang baik antara semua pihak. Guru, siswa, orang tua, dan masyarakat perlu memiliki visi yang sama. Misalnya, dalam hal pengelolaan sampah di sekolah, dibutuhkan kerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan mendukung pembelajaran.
Inovasi pendidikan menjadi salah satu kunci SDN Kalijaga Permai untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Peran kepala sekolah dan guru sangatlah penting dalam mendukung terciptanya suasana belajar yang inovatif, menarik, dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Sebagai pemimpin di lingkungan sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendorong inovasi dalam berbagai aspek pembelajaran. Kepala sekolah berperan penting dalam memastikan bahwa guru-guru di sekolah selalu mengikuti perkembangan zaman. Hal ini bertujuan agar metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan siswa yang semakin berkembang. Kepala sekolah juga memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadirkan pembelajaran inovatif.

Kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, dan komunitas juga menjadi salah satu strategi penting dalam mendukung inovasi pendidikan. Melalui kerja sama ini, sekolah dapat mengundang narasumber eksternal untuk berbagi ilmu dan pengalaman, sehingga pembelajaran menjadi lebih kaya dan variatif. Selain itu, kepala sekolah juga memberikan kebebasan kepada guru untuk berkreasi dalam metode pembelajaran, selama inovasi tersebut mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Tidak dapat dipungkiri, guru juga merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran di kelas. Inovasi pembelajaran tidak hanya bergantung pada kepala sekolah, tetapi juga pada inisiatif dan kreativitas guru itu sendiri. Salah satu guru mengungkapkan bahwa semua tenaga pendidik di sekolah memiliki kesempatan untuk terus belajar, meskipun terdapat perbedaan usia dan pengalaman. Guru-guru senior, misalnya, sering kali menghadapi tantangan dalam menerapkan metode baru. Oleh karena itu, pendampingan dan pelatihan menjadi kebutuhan yang sangat penting.
Sebagian besar sekolah sudah menerapkan komunitas belajar (kombel) untuk para guru, yang diadakan secara berkala. Dalam komunitas ini, guru berbagi pengetahuan tentang berbagai topik seperti media pembelajaran yang menarik dan pemahaman terhadap kurikulum baru. Selain itu, guru juga aktif dalam Kelompok Kerja Guru (KKG), yang memungkinkan mereka untuk belajar dari pengalaman rekan sejawat di luar sekolah.
Guru di SDN Kalijaga Permai diberi kebebasan yang luas untuk berinovasi selama inovasi tersebut dapat meningkatkan minat belajar siswa. Salah satu guru menjelaskan bahwa kebebasan ini sangat membantu mereka dalam menciptakan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa. Guru juga terus berusaha menggunakan metode yang "melek zaman," seperti memanfaatkan teknologi dan pendekatan yang sedang populer untuk menarik perhatian siswa.
Namun, kebebasan ini juga disertai dengan tanggung jawab untuk memastikan bahwa inovasi yang diterapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa. Guru perlu memahami bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang diferensiatif agar setiap siswa dapat merasa nyaman dan mampu belajar dengan baik.
Dari sudut pandang siswa, metode pembelajaran yang inovatif sering kali disambut dengan antusiasme. Salah satu siswa menyampaikan bahwa pembelajaran yang melibatkan teknologi, media interaktif, atau pendekatan yang menyenangkan membuat mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar. Namun, ada pula siswa yang membutuhkan pendekatan khusus karena kesulitan mengikuti inovasi tertentu. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan inovasi dalam pembelajaran tidak lepas dari tantangan. Guru menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu, dukungan sumber daya, hingga resistensi dari beberapa siswa atau orang tua. Salah satu guru mengungkapkan bahwa komunikasi yang efektif dengan semua pihak menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan ini. Dengan kolaborasi yang baik antara guru, kepala sekolah, siswa, dan orang tua, inovasi dapat berjalan lebih lancar dan memberikan hasil yang optimal.
Di SDN Kaliajaga Permai kini mulai beralih ke Kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas lebih besar bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran yang bermakna. Namun, penerapan kurikulum ini dilakukan secara bertahap. Guru perlu memahami esensi dari kurikulum baru ini, termasuk elemen -- elemen penting seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Melalui kurikulum ini, siswa diajak untuk mengembangkan jiwa nasionalisme, kemandirian, dan kebermaknaan dalam belajar.
Selain itu, sekolah juga memiliki kebijakan khusus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, seperti memberikan pelatihan tambahan bagi guru dan menciptakan lingkungan kelas yang kondusif. Pengelolaan kelas yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan inovasi pembelajaran. Guru perlu membangun hubungan sosial -- emosional yang positif dengan siswa agar suasana belajar menjadi menyenangkan dan efektif.
Dalam konteks inklusi, sekolah mulai membuka diri terhadap kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang. Meskipun jumlah siswa dengan kebutuhan khusus di beberapa sekolah masih terbatas, guru dituntut untuk terus belajar dan mencari cara terbaik dalam mendampingi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi seorang guru tidak hanya membutuhkan kompetensi akademik, tetapi juga kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun