Tasawuf dalam arti jalan hidup spiritual secara perorangan, tidak mesti. Namun, Tasawuf sebagai ajaran yang merngajarkan kesalehan individual dan sosial, itu mesti karena hal itu merupakan substansi ajaran Islam. Dunia fikih dan Tasawuf tidak mesti dipertantangkan. Kedua hal tersebut ibarat dua sisi dari satu mata uang, sebagaimana disebutkan Imam Malik dalam pernyataan. Tidaklah substansial jika seseorang menjelekjelekan Tasawuf apalagi menganggap tasawuf itu bid’ah. Sebaliknya, tidak mengatakan Tasawuf itu wajib13
Pencapaian yang hendak ditujukan oleh tasawuf kontemporer adalah sama dengan konsep para sufi terdahulu (sufi klasik). Seperti kedekatan terhadap Pencipta, kehadiran Pencipta dalam kehidupan sehari-hari, menjadi insan kamil. Melihat coraknya,  pengembangan  tasauf  kontemporer  mengarah  kepada tubuhnya tasawuf akhlaqi, dimana mengedepan sikap kesahajaan dan ibadah yang banyak untuk mencapai kedamaian hidup dan kedekatan diri dengan Pencipta18
Tasawuf positif adalah wujud kontekstualisasi tasawuf terhadap tantangan modernisasi. Jika sebelumnya tasawuf sering kali diartikan menolak rasionalitas, maka dalam frame tasawuf positif, rasionalisasi bukan dilarang, melainkan harus dikendalikan, demikian juga memiliki banyak harta bukan sesuatu yang dilarang, melainkan harus dikendalikan.
Dengan meneliti kajian antara Psikologi positif dan Tasawauf posistif sebaiknya memberikan pemahaman bahwa manusia memiliki sisi baik. Sisi positif tersebut akan menjadi pusat seluruh diri manusia manakala diberikan penekanan secara kejiwaan (psikologi) dan akan semakin menjadi lebih mendarah daging bahkan mencapai kesejatian ketika mendasarinya dengan kemakrifatan terhadah ketuhanan (tasawuf). Sehingga meaningful life dapat dicapai lebih utuh.
REFERENSI
Ansori, Muhamad Afif, Dimensi-dimensi Tasawuf, Lampung: Tea Ms Barokah, 2016. Asad, Muhammad. Th e Message of the Quran, Gibraltar: Dar al Andalus, 1980
Baqir, Haidar. Tasawuf Positif: Alternatif Spiritual Bagi Masyarakat Modern, artikel dalam jurnal PESAN, No. 58, Th 2, 02/2002
Bastaman, H.D. Logoterapi :Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007
Nasr, Sayyed Hossen. Islam dan Nestapa Manusia Modern, alih bahasa: Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka,1983.
Solihin, Muhammad. Terapi Sufistik, Bandung: Pustaka Setia, 2004,
Solikhin, Muh. Tasawuf Aktual, Menuju Insan Kamil, Semarang, Pustaka Nuun, 2004. Thoules, H Robert. Pengantar Psikologi Agama, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1992. Umar, Nasaruddin. Tasawuf Modern: Jalan Mengenal Dan Mendekatkan Diri Kepada