Mohon tunggu...
Vidya Difa
Vidya Difa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN RDR Angkatan 77

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang menjalani program KKN 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengadakan Pelatihan Membuat Kerajinan dari Kain Perca Menjadi Konektor Masker

16 November 2021   08:57 Diperbarui: 16 November 2021   09:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semua barang bekas atau yang sudah tidak terpakai, dapat menjadi manfaat saat kreativitas hadir. Saat pandemi ini, masker menjadi barang yang sangat penting untuk selalu ada dimanapun dan kapanpun. Namun, tidak semua masker ramah digunakan untuk wanita berhijab. Untuk itu, diperlukan tali atau konektor agar masker dapat terhubung tanpa harus membuka atau menyelipkan masker ke telinga yang membuat tatanan hijab dan rambut keluar atau berantakan.

Konektor masker saat ini lumayan populer digunakan bahkan yang tidak mengenakan hijabpun menggunakan barang ini. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah Angkatan 77 melakukan pelatihan kepada ibu-ibu Desa Tambangan untuk membuat kerajinan dari kain perca sebagai ide jualan atau berwirausaha. 

Bersama dengan lima orang ibu-ibu, kerajinan ini dibuat menggunakan kain perca dan karet bekas yang masih kuat, jarum dan benang untuk menjahit konektor secara manual atau tanpa mesin jahit. Kemudian kain dilipat kedalam lalu dijahit, dilanjutkan dengan memasang karet di dalam kain lalu masukkan kain beserta karet keluar agar jahitan tadi masuk kedalam menggunakan lidi batang, selanjutnya tutup kain yang masih terbuka dan yang terakhir jahit kancing untuk pengait konektor. Dan konektor dari kain perca sudah siap digunakan.

Pemanfaatan kain perca ini dapat menjadi ide jualan dengan modal yang sedikit walaupun membuatnya harus memiliki ketelitian dan kesabaran namun, konektor ini mudah untuk dipraktekkan dan tentunya dapat menghasilkan pundi-pundi uang yang cukup pula.

Pelatihan ini sangat bermanfaat dan dapat mengisi waktu luang dengan membuat konektor, lalu saya juga bisa membuatnya dengan celana atau baju bekas saya yang tidak terpakai.” kata Mur (51) salah satu ibu-ibu Desa Tambangan yang mengikuti pelatihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun