Memahami siapa kita merupakan bentuk pencarian dalam mengenal diri, tentunya semakin kita banyak menelaah tentang siapa kita semakin nyaman kita menjalani hidup. Orang yang tak memahami diri cendurung memiliki sifat yang kurang percaya diri, mudah marah, dan cenderung gagal dalam hal pekerjaan maupun percintaan.
Dalam menjalani kehidupan tentunya bukan hanya soal bahagia saja yang hadir, tak jarang pait getirnya kekecewaan pasti dialami seluruh manusia di muka bumi. Ada yang kecewa kemudian bahagia, ada pula yang bahagia kemudian kecewa, dan banyak pula yang terus menerus menganggap dirinya dilumuti kecewa.
Sudah selayaknya kita patut bangga terhadap diri kita, yang sampai saat ini masih kuat diterpa berbagai macam persoalan baik dalam hal pencarian jati diri, pekerjaan sampai hubungan percintaan. Namun sudahkan kita mencintai diri sendiri ? lantas seperti apa cinta yang baik untuk mencintai diri sendiri ?
Mencintai diri sendiri berarti menerima segala sesuatu, baik yang menjadi kekurangan maupun kelebihan. Bersikap ingin menjadi orang lain sudah tentu dirinya kehilangan siapa dirinya dan tak akan menemukan dirinya yang sebenarnya. Setiap manusia wajib berdaulat atas dirinya sebagai landasan dalam mengenal diri.
Kita tak jarang menggangap jalan hidup kita lah yang paling gagal, namun dalam kegagalan banyak pengalaman yang kita dapat lebih berharga dari membaca setumpuk buku. Kita kadang sering merasa sendiri, namun dalam beberapa moment kesendirian menjadikan kita percaya diri. Kita kadang terlalu sibuk memikirkan surga yang nanti sampai lupa surga yang hari ini.
Ada banyak cara untuk membahagiaan diri, seperti pergi ke gunung untuk mendamaikan diri, pergi ke pantai untuk mengeluapkan kekecewaan, atau mengurung diri di kamar seharian yang tanpa diasadari cara tersebut membuatnya sedikit mengobati kekecewaan.
Tanpa kita sadari kita seolah kuat dalam menggadapi semua persoalan ini, namun kita tak pernah berterima kasih terhadap udara yang selalu memberikan kita napas, pada panas yang telah memberi hangat, kepada air yang sudah banyak memberikan mangfaat, kepada tanah yang tanpa kita sadari menjadi media kita dalam mengaktivasi diri. Nyatanya kita tak sadar dan lupa akan rasa bersyukur dan berterima kasih terhadap semua hal yang menghidupi kita, tentunya atas kuasanya.
Manusia seolah punya kuasa dalam dirinya, kita merasa bangga bisa mengunjungi tempat yang baru yang sebagian orang sulit untuk mengunjunginya. Namun pernahkan kita berterima kasih kepada sepasang kaki, yang telah membawa kita sejauh ini? kepada tangan yang sudah banyak terlibat?
Maka kenalilah diri anda, berdialog dengan diri, kenali diri secara terus menerus sebagai bentuk menghargai diri dan peka terhadap segala sesuatu dalam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H