Sekolah Menengah Kejuruan, sebuah sekolah lanjutan dengan tujuan menciptakan insan pendidikan yang siap dan mampu untuk bekerja setelah 3 tahun mengenyam bangku pendidikan yang setara dengan tingkatan SMA ini.
SMK memang agak dipandang sebelah mata bagi kaum menengah atas dan bisa jadi diidamkan bagi setiap masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah, lantaran yang diharapkan putra putrinya setelah lulus dari SMK dapat lekas bekerja, dapat membantu keluarga, dan mampu lekas hidup mandiri.
Lantas sudah benarkah bahwa lulusan SMK lebih mudah dan cepat dalam mencari pekerjaan setelah lulus?
Sebelumnya kita patut tau ada apa saja jurusan yang ada di SMK itu? SMK sekarang sudah banyak sekali jurusannya, mulai dari teknik, pariwisata, bismen, teknik kerumahtanggan, seni, kesehatan, dan lain sebagainya. sudah menjamur baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.
Saya sendiri dulunya lulusan dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan favorit di kota saya, setiap tahun ajaran baru, antusiasme dari masyarakat untuk memasuki SMK saya itu sangat besar. Biasanya setiap rombel hanya menerima 600 an siswa baru, namun yang mendaftar bisa mencapai angka 2000 an lebih.Â
Dari sini bisa kita lihat bahwa betapa besarnya minat masyarakat akan sekolah kejuruan itu. Dari pengalaman saya sewaktu menjadi panita penerimaan siswa baru, para orangtua yang bertemu dengan saya selalu saya tanyai mengapa lebih memilih sekolah di SMK, beragam sekali jawbannya ada yang ngikuti kemauan anaknya, ada yang karena pengen seperti anak tetangganya, ada yang pengen cepet dapat pekerjaan lah, dsb.Â
Tapi yang jelas 90 % dari jawaban mereka adalah agar setelah lulus anaknya dapat segera bekerja, lantaran mereka menyebutkan bahwa tidak memiliki biaya untuk kuliah sehingga kalau dimasukkan di SMA nantinya rugi soale ga bisa kuliah, kalau masuk SMK kan lulus langsung kerja kalau anaknya mau kuliah kan bisa dari uangnya sendiri.
Dalam basis pendidikan di SMK tidak jauh berbeda dari SMA, mereka tetap mempelajari pelajaran anak SMA namun hanya dasarnya tidak semendetail anak SMA, ditambah pelajaran produktif dari jurusan yang telah mereka pilih. Dalam pendidikan SMK ada yang namanya PRAKERIN (praktek kerja industri) atau orang dulu biasa menyebutnya PSG.Â
Prakerin itu sendiri merupakan penerapan ilmu atau teori yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah, Prakerin itu lamanya tergantung dari sekolah masing-masing. kalau sekolah saya dulu adalah 6 bulan, 3 bulan praktik di internal sekolah yang 3 bulan di eksternal sekolah.
Dari sini sudah jelas bahwa kita bila dilihat dari segi pengalaman, jelas kita lebih pengalaman dibanding siswa SMA yang hanya belajar pendidikan umum di gedung sekolah, tanpa penjuruan dan praktik seperti anak SMK.