So, aku dulu juga bangga banget jadi anak SMK, hehehee
Tapi setelah 3 tahun berlalu barulah kebanggaanku itu mulai memudar, kok bisa sih? Memang salah jurusan? Atau gak di cari tahu dulu ya? Atau karena lulus SMK langsung nikah? hahha gak gitu guys :D
Setelah aku berada di akhir kelas 12, aku benar-benar tercengang seperti agak ada penyesalan. Karena rencanaku dan keinginan orantuaku adalah melanjutkan ke perguruan tinggi aku baru sadar dan tahu, betapa terbatasinya gerak kakiku sebagai anak SMK untuk  melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.Â
Ketika memasuki jalur SNMPTN bagi siswa yang tidak memiliki prestasi seperti aku selain mengandalkan nilai raport kita mengandalkan alumni dari sekolah kita untuk dapat masuk ke perguruan tinggi tersebut, tapi apa? Faktanya sangat sedikit siswa SMK yang kuliah, mereka lebih banyak langsung bekerja.
Selain itu aku juga mencoba peruntungan di PMDK - PN yaitu jalur undangan ke politeknik negeri, tapi apa gerak kita di sini juga terbatasi oleh beberapa jurusan saja sedangkan anak SMA lebih banyak peluang memilih jurusannya, padahal guruku bilang politeknik ini adalah kampus yang sebenarnya dicipatakan untuk anak SMK, tapi praktiknya kita anak SMK tetap terkalahkan.
Lantaran aku kurang srek dengan jurusan yang aku pilih di jalur ini bisa dikatakan aku hanya coba - coba saja, diterima syukur enggak yaudah gak papa.
Dari kedua jalur undangan di atas aku gagal semua, dan aku memutuskan untuk mengikuti jalur SBMPTN, aku sebelumnya juga sudah belajar untuk berjaga-jaga, tapi ya inilah nasib anak SMK. Aku harus mengejar materi TKD, berhubung aku berminat jurusan FISIP jadi harus belajar TKD SOSHUM.Â
Benar-benar melelahkan belajar SOSHUM, TPA, Matematika, dsb. otakku benar-benar harus bekerja ekstra, dan akhirnya penyesalan telah memilih SMK muncul semakin memudarkan kebanggaanku akan kebesaran seragam SMK-ku dulu.
Waktu tes berlalu dan aku merasa kurang yakin akan hasilku, lantaran soalnya benar-benar diluar dugaanku, tes TKDnya sangat mantap hahaha. Selanjutnya aku memutuskan untuk kembali menjajal peruntunganku di tes UMPTKIN yaitu sebuah tes semacam SBMPTN namun di lingkungan perguruan tinggi dan universitas islam negeri di Indonesia.
Setelah pengumuman memang benar SBMPTN ku gagal, namun selang 10 hari aku dinyatakan lulus tes UMPTKIN di Universitas Islam Negeri kenamaan di Indonesia pada jurusan Hukum sesuai keinginanku.
Setidaknya aku bernafas lega bisa tetap kuliah dikampus negeri jurusan hukum, walaupun saya dulu SMK jurusan pariwisata.