Mohon tunggu...
Vidia Andini
Vidia Andini Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Demokrasi

Aku suka demokrasi yang membantu kita menguatkan yang lemah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pesan Khusus Kepada Ketua Umum Rumah Gerakan 98

21 Maret 2019   11:16 Diperbarui: 21 Maret 2019   12:23 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Siang ini saya mendapatkan pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp dari beberapa rekan. Rupanya benar, salah satu kerabat membagikan kopian ling berita mengenai isu keterangan Agum Gumelar lewat video yang tersebar melalui media social kembali digoreng oleh mantan aktifis bayaran Jokowi cs.  

Terdapat delapan ling berita yang isinya Ketua Umum Rumah Gerakan 98, Bernard Ali Mumbang Haloho menyampaikan keterangan bersama terkait keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998. Keterangan bersama tersebut sebaiknya dilakukan di Komnas HAM dan Kejaksaan Agung.

Pada lead berita yang saya baca, Rumah Gerakan 98 memberi keterangan demi rasa keadilan. Dimana menurut Bernard, selaku penanggung jawab organisasi pemuda tersebut Agum dan SBY menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memberhentikan Prabowo dari militer karena kasus tersebut.

Rasanya kok aneh. Dimana pemilu presiden dan legislative yang sebentar lagi akan digelar baru sekarang kembali didengungkan. Padahal, isu ini sudah lama dipermasalahkan oleh 'musuh' politik dari capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Sebut saja disaat pemilu 2009 lalu. Jelas-jelas, Prabowo kala itu merupakan pasangan cawapres dari Megawati Soekarno Putri. Lawan rivalitasnya saat itu Susilo Bambang Yudhoyono berpasangan dengan Budiono. Tapi gak pernah tuh kasus penculikan Trisakti muncul ke publik!

Terus, kalau memang Prabowo diberhentikan atas rekomendasi Agum Gumelar dan Susilo Bambang Yudhoyono, kenapa SBY mendukung Prabowo di pemilu 2019 nanti? Logikanya mantan presiden ke 6 ini membela penjahat gitu? Helllooooo... pakai otak yang cerdas bung. Selama ini ente kemana saja? Sebagai mantan aktifis harus berpikir logis dong. Kalau gini sudah tercium aroma 'serang' tidak sehat dan gentlemen.

Sudah jelas-jelas, SBY selaku mantan TNI mengikuti prosedur yang berlaku. Terus sekarang dipermasalahkan mengenai hal remeh untuk menggagalkan kemenangan Prabowo --Sandi menuju tahta nomor satu di tanah air. Goblok! Sudahlah bung. SBY dalam hal ini tidak ikut kompetisi Pemilu presiden dan legislatif. Beliau juga tengah merawat sang istri dari penyakit kanker di Rumah sakit Singapura. Toh apa untungnya juga SBY ikut dilibatkan dalam isu receh seperti ini.

Saat menulis emosi saya langsung bergejolak. Tak habis pikir, kenapa untuk kepentingan segelintir kelompok masyarakat, Rumah Gerakan 98 harus menyampaikan keterangan tertulis demikian kepada media massa. Ingin popular? Atau cari sensasional? Begok!

Cari uang dengan cara halal aja coy! Jangan korbankan orang lain untuk satu kepentingan saja. Kata pepatah orang-orang tua dulu 'Maju tanpa menyingkirkan orang lain, naik tanpa menjatuhkan orang lain' 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun