Anda pernah mendengar nama Rob Allyn ?Â
Allyn adalah seorang pebisnis, penulis sekaligus konsultan politik Amerika Serikat (AS). dia juga membuat film. Nama Allyn mencuat setelah menangani George Bush ketika maju menjadi gubernur Texas dan kemudian  maju dalam kontestasi Presiden Amerika Serikat (AS). Tahun 2000 dan 2004.Â
Di tangan Allyn, Bush berhasil mendapatkan mimpi-mimpinya menjadi Presiden negara adidaya itu. Meski caranya dikecam banyak orang. Yaitu  melakukan kampanye negative terhadap lawan Bush yaitu John McCain.
Tapi yang paling penting dari seluruh prestasi Allyn adalah ketika dia menjadi konsultan politik calon presiden Meksiko. Vicente Fox. Fox berhasil menjadi presiden setelah mengalahkan saingannya yang berasal dari Partai Revolusi Institusional yang sudah berkuasa selama 71 tahun. Peran Allyn sangat besar bagi kemenangan Fox. Terlibat di hampir semua program kampanye untuk calon presiden itu.
Media di AS yang menyoroti Amerika Latin termasuk Meksiko, menggambarkan Fox identik dengan iklan provokatif, polling palsu , berita yang tak jelas sumber dan bohong alias berita fitnah. Program- dan narasi yang dibuat oleh Fox untuk kliennya sering menimbulkan ketakutan dan kebencian. Narasinya provokatif. Dia juga menggelar demonstrasi bayaran dalam skala besar dan kampanye rekayasa.
Hal terburuk yang dilakukan Allyn dalam politik adalah memanipulasi peristiwa Atenco -- Mexico pada 2006. Pada peristiwa itu sekitar 30 dari 45 tahanan wanita diperkosa polisi . Allyn membantu Fox memanipulasi berita yang berkembang soal itu dengan sekuat tenaga. Usaha itu dilakukan agar kedudukan Fox tidak goyah sebagai presiden.
Memfitnah, melakukan manipulasi data, merancang kampanye berbayar dan lain-lain kini akrab dengan masyarakat Indonesia. Apalagi kini hal itu sangat mudah dilakukan karena adanya teknologi internet dan kemudian media sosial. Banyak hal bisa dilakukan melalui media itu. Punya komunitas, follower tinggi dan beberapa kondisi lain akan terjebak pada penyebaran narasi negative itu.
Rancangan kampanye atau lontaran narasi seperti itu mungkin tidak mementingkan data lagi. Karena provokasinya sering dimanipulasi sedemikian rupa sehingga aspek logisnya terpenuhi. Aspek logis itu menjadi hal yang menyebabkan narasi itu diterima oleh public.
Indonesia masa kini, peran Allyn bisa dilakukan oleh siapa saja. Mungkin tetangga kita. Mungkin teman karib kita atau mungkin saja saingan intelektual kita. Mereka berperan seperti Allyn dan mungkin jauh lebih buruk. Karena itu mungkin kita harus lebih peka untuk melihat perkembangan itu semua. Jangan sampai kita terjebak pada 'perang narasi' dimana kita bisa diadu domba dengan mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H