Lumajang - Pandemi COVID-19 merupakan wabah yang diakibatkan oleh virus COVID-19 dan berlangsung sejak akhir tahun 2019. Wabah ini, mulai parah keadaannya di Indonesia sejak Maret 2020. Hingga saat ini, Indonesia masih tetap dalam upaya mengatasi dan memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Pandemi COVID-19 mengakibatkan terbatasnya berbagai kegiatan seperti bekerja, berdagang, hingga sekolah. Sekolah dan Kampus melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, termasuk di Universitas Jember.
Universitas Jember mewadahi mahasiswa dalam membantu masyarakat menanggulangi permasalahan akibat adanya Pandemi COVID-19, melalui program Kuliah Kerja Nyata “Back to Village” (KKN BTV). Vida Prasetianingtias merupakan mahasiswa peserta KKN BTV III kelompok 55 yang dibimbing oleh Bapak Kusbudiono, S.Si., M.Si. dengan tematik Pemberdayaan Wirausaha Terdampak COVID-19. Vida, melaksanakan KKN di Desa Tegalrandu, Klakah, Lumajang. Tepatnya di Markas Coffee - Ranu Klakah.
Markas Coffee merupakan cafe milenial yang terletak di area Ranu Klakah. Cafe ini menjadi daya tarik wisatawan berbagai kalangan. Adanya Markas Coffee ini, membuat Ranu Klakah semakin dikenal oleh masyarakat luas, sehingga mendatangkan wisatawan dari berbagai wilayah. Selain itu, Markas Coffee memproduksi kopi excelsa yang ditanam di area Perkebunan Kopi Klakah. Kopi excelsa khas Klakah ini seharusnya dapat menjadi ikon dan sumber mata pencaharian bagi warga sekitar.
Akan tetapi, pandemi COVID-19 juga berdampak pada Markas Coffee dan petani kopi.
“Markas Coffee mengalami penurunan omzet 50-70% selama masa Pandemi COVID-19” Ujar Bapak Rizza selaku pemilik UMKM. Menurutnya, beberapa faktor yang mengakibatkan penurunan omzet adalah sepinya pengunjung karena adanya penutupan akses jalan menuju Ranu Klakah dan terbatasnya kegiatan berjualan.
1. Membuat template re-post postingan di Instagram, menandai #temanmarkas @temanmarkas sebagai identitas pelanggan.
2. Membuat givieaway pada event-event tertentu.
3. Menimbulkan rasa percaya konsumen bahwa produk higienis dengan cara penjual menerapkan protokol kesehatan.
4. Membuat inovasi dari produk yang dijual oleh Markas Coffee dengan membranding kopi bubuk yang dijual melalui e-commerce Shopee.
5. Membuat poster di area Ranu Klakah agar banyak wisatawan yang mengetahui terdapat cafe milenial di daerah tersebut dan agar wisatawan tidak salah jalan menuju lokasi.
Dengan terjunnya Markas Coffee di platform digital, diharapkan hal ini menjadi inovasi UMKM Markas Coffee dalam meningkatkan omzet selama Pandemi.
“Saya berharap, melalui KKN BTV 3 Universitas Jember ini, dapat membantu baik UMKM, pegawai, hingga petani kopi dalam menghadapi permasalahan dimasa Pandemi COVID-19”, Ujar Vida. (Vida Prasetianingtias/181810301038/55/ Kusbudiono, S.Si.,M.Si.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H