Saya pernah membaca sebuah artikel yang menjelaskan bahwa milenial jaman sekarang tidak bisa bila hanya memiliki 1 pekerjaan. Minimal 3 pekerjaan harus dimiliki untuk menunjang kebutuhan hidup yang semakin banyak serta biaya masa depan yang banyak sekali jumlahnya. Saya sendiri sudah mulai merasakan hal ini saat memulai dunia magang.
Saya magang di dunia event, yang tentu saja terkena efek saat pandemi. Event menjadi lebih jarang dan kantor pun mulai mengerjakan banyak pekerjaan lain. Status anak magang mungkin terlihat sebagai sebuah status yang bisa 'mengerjakan apa saja yang disuruh', karena itulah pekerjaan utama saat magang.
Tidak hanya bekerja sesuai dengan jobdesk anak event yang adalah membuat presentasi untuk pitching, menghubungi talent serta lokasi, namun juga merangkap di tim fnb yang memesankan makanan, membuat konten di media sosial klien maupun kantor pribadi, serta mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk event.Â
Pekerjaan tersebut masih berhubungan dengan event. Namun karena sekali lagi milenial tidak akan puas dengan 1 pekerjaan, saya mengambil pekerjaan lain sebagai copywriter dan editor untuk sebuah usaha konsultan.Â
Selain itu saya mengerjakan tugas sebagai sekretaris dan admin di suatu organisasi pula. Mungkin terkesan melelahkan dan menghabiskan banyak waktu. Namun lucunya hal inilah yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan mendapatkan sedikit pundi-pundi uang.Â
Rangkap tugas saya lakukan karena mendapatkan timbal balik yang cukup setimpal. Hal ini berguna juga untuk anak magang agar terlihat reliable dan mungkin mendapat pandangan sendiri untuk perusahaan tersebut. Hal ini nantinya pasti akan berguna bagi masa depan di dunia bekerja lain, dimana kita sudah siap dengan pekerjaan apapun yang diberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H