Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu Warga Dalam Pengurusan KK dan KTP Hilang

Semangat kepedulian terhadap masyarakat terus terpancar dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalankan oleh mahasiswa dari Universitas Diponegoro. Salah satu mahasiswa dari tim 2 KKN, Victor Franky Wilyazis, berasal dari Fakultas Hukum, memperlihatkan dedikasinya dalam membantu warga yang menghadapi kendala dalam proses pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang hilang. Tindakan ini menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan dapat berdampak positif dalam kehidupan masyarakat.

Mulai dari tanggal 20 Juli hingga 25 Juli, Victor bersama dengan tim KKN-nya telah memberikan bantuan kepada dua warga setempat, Pak Marjono dan Bu Kasmi, yang terkendala dengan kehilangan KK dan KTP mereka. Kehilangan dokumen identitas ini dapat menjadi masalah serius dalam kehidupan sehari-hari, dan Victor serta timnya memutuskan untuk turut membantu dalam proses pengurusan ulang.

Usaha dimulai dengan mengunjungi Balai Desa Panekan, Wonogiri, tempat tinggal Pak Marjono dan Bu Kasmi. Di sana, Victor membantu membuat surat pengantar resmi terkait kehilangan KK dan KTP yang hilang. Surat ini akan menjadi dokumen penting yang diperlukan dalam proses selanjutnya.

Langkah berikutnya, Victor dan tim KKN mendampingi Pak Marjono dan Bu Kasmi menuju kantor polisi setempat untuk mengajukan surat kehilangan resmi. Victor memberikan bantuan dalam mengisi formulir yang diperlukan dan memastikan bahwa proses ini berjalan dengan lancar. Kerjasama yang baik dengan pihak kepolisian membuat proses ini berjalan dengan cepat dan efisien.

Puncak dari upaya ini adalah kunjungan ke Kantor Kecamatan, di mana Victor dan tim KKN membantu Pak Marjono dan Bu Kasmi dalam proses pembuatan ulang KK dan KTP yang baru. Dengan membantu mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan dan memberikan pendampingan, mereka berhasil menyelesaikan proses ini dengan sukses.

Victor Franky Wilyazis, mahasiswa fakultas hukum yang berperan dalam proses pendampingan ini, mengungkapkan, "Kami berusaha memberikan bantuan sebaik mungkin kepada masyarakat yang memerlukan. Bukan hanya sebagai tugas, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari kontribusi kami terhadap masyarakat."

Pak Marjono dan Bu Kasmi, keduanya merasa sangat terbantu dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh tim KKN. "Kami sangat berterima kasih atas kesediaan dan upaya mahasiswa dalam membantu kami menyelesaikan masalah ini," ujar Pak Marjono dengan tulus.

Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Victor Franky Wilyazis dan tim KKN-nya tidak hanya memberikan manfaat praktis kepada masyarakat, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai empati, kepedulian, dan pemberdayaan yang diusung oleh perguruan tinggi. Melalui pengabdian seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar dalam lingkup akademis, tetapi juga mempersiapkan diri mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kepentingan bersama