Mohon tunggu...
Victor Angliawan
Victor Angliawan Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Amatir

Imajinasi adalah bagian terindah dalam anugerah yang Tuhan berikan pada manusia, dan menulis adalah salah satu cara terbaik untuk membuat imajinasi berubah menjadi nyata.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Jokowi Bukan Bebek Lumpuh": Keberhasilan dan Pemimpin Masa Depan Indonesia

26 Mei 2023   09:13 Diperbarui: 26 Mei 2023   09:28 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ANTARA FOTO/Setpres-Krishadiyanto

Pada tahun ini, Presiden ke-7 Indonesia, Ir. Joko Widodo, memasuki tahun terakhir kepemimpinannya. Fenomena yang sering terjadi pada politisi menjelang akhir masa jabatan mereka adalah kehilangan kekuasaan dan pengaruh, yang sering disebut sebagai "Lame Duck" atau bebek lumpuh. Namun, hal yang berbeda terjadi di Indonesia saat ini. Jika melihat sosok Pak Jokowi, kita masih dapat melihat banyak pernyataan dari pendukungnya baik di billboard maupun di media sosial dengan jargon "Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi", yang menunjukkan bahwa para pendukungnya akan pergi atau memilih calon yang juga dipilih oleh Pak Jokowi. Namun, sebagai Presiden yang masih aktif, Pak Jokowi terikat hukum untuk tidak memihak salah satu calon, sehingga sampai hari ini beliau hanya menyampaikan kode-kode tentang siapa pemimpin yang layak melanjutkannya. Bahkan lebih dari itu, banyak pihak menilai bahwa Jokowi sangat aktif dalam menyiapkan suksesor, seperti mengumpulkan para pimpinan partai di Istana. Oleh banyak pihak, Jokowi bahkan disebut sebagai "King Maker", yang berarti jalannya pemilu 2024 ada dalam kendali beliau, termasuk koalisi partai yang akan terbentuk. Dikatakan bahwa hampir semua calon yang akan maju pada 2024 merupakan orang-orang yang memiliki hubungan dengan Jokowi, sehingga pertarungan politik di 2024 akan diisi oleh orang-orang di lingkaran Pak Jokowi, atau disebut "All Jokowi's Men".

Namun, hal ini bukan tanpa alasan. Setelah 10 tahun bekerja keras dalam membangun Indonesia, dengan semua keputusan dan kebijakan yang diambilnya, Jokowi berharap agar pembangunan tersebut dapat berlanjut, termasuk proyek ambisius pemindahan Ibu Kota ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Fenomena "Jokowi Bukan Bebek Lumpuh" merupakan momen yang langka dalam dunia politik, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Jokowi juga dianggap sebagai pemimpin yang paling dicintai di dunia dan memiliki daya tarik yang kuat. Bayangkan, dalam dua periode kepemimpinannya, beliau berhasil menyatukan hampir semua partai politik untuk bergabung dalam pemerintahan. Bahkan, dua lawannya dalam pemilihan presiden 2019, yaitu Prabowo dan Sandiaga Uno, direkrutnya sebagai menteri. Kecerdasan politiknya yang luar biasa membuat banyak orang berpendapat bahwa Jokowi akan memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode dengan alasan pandemi Covid-19 dan masih besarnya nilai kepuasan publik kepadanya. Namun, hal ini terus dibantah, dan Pak Jokowi sendiri menjamin bahwa pemilu 2024 akan berlangsung seperti biasa.

Sekarang, kita menantikan dinamika perpolitikan nasional di tahun 2024. Harapannya, setiap calon yang bertanding merupakan putra-putri terbaik bangsa, memiliki niat tulus untuk membangun Indonesia, membawa Indonesia ke puncak kejayaannya kembali, dan menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga pada 2045 saat peringatan 100 tahun kemerdekaan kita, Indonesia akan benar-benar dapat dengan bangga menyatakan bahwa kita adalah sebuah bangsa besar yang merdeka, di mana setiap warganya merasakan makna sejati dari kemerdekaan.

Selama kepemimpinan Jokowi, banyak terobosan dan keberhasilan yang telah dicapai. Pemerintahan Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur yang luas, mengedepankan sektor ekonomi yang kuat, serta meluncurkan berbagai program sosial untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemindahan Ibu Kota ke IKN juga menjadi salah satu proyek ambisius yang diinisiasi oleh Jokowi, dengan tujuan mengurangi beban Jakarta dan mengembangkan wilayah lain di Indonesia.

Namun, seperti halnya dalam setiap peralihan kekuasaan, tantangan dan harapan yang besar tetap ada. Setiap pemimpin masa depan harus mampu memperkuat fondasi pembangunan yang telah diletakkan oleh Jokowi dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. Keberhasilan Jokowi dalam membentuk koalisi dan mengumpulkan berbagai kekuatan politik juga menjadi sebuah tantangan bagi para calon, karena mereka harus mampu membangun koalisi yang kuat dan menjaga konsolidasi politik di masa depan.

Di tengah antusiasme dan optimisme yang melingkupi fenomena "Jokowi Bukan Bebek Lumpuh" ini, penting bagi kita sebagai rakyat Indonesia untuk tetap menjaga sikap kritis dan selektif dalam memilih pemimpin. Kita harus melihat pada visi, integritas, dan kemampuan calon untuk memajukan negara ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa masa depan Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin yang berkualitas dan memiliki komitmen yang kuat untuk kemajuan bangsa.

Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang kuat dan karismatik dalam membangun bangsa. Meskipun Presiden Jokowi akan meninggalkan jabatannya, pengaruhnya dan peran sebagai "King Maker" dapat membentuk arah politik dan koalisi di masa mendatang. Semoga Indonesia terus melangkah maju dan mencapai kemajuan yang lebih besar di bawah kepemimpinan yang berkualitas, sehingga cita-cita bangsa ini menjadi kenyataan.

Dengan adanya pemimpin yang cakap dan penuh visi, serta partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, kita dapat bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang besar dan merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun