Kelaparan adalah masalah yang sering terjadi dikehidupan sehari-sehari, Tingkat kelaparan didunia juga sangatlah besar hingga mencapai angka yang sangat tinggi. Lonjakan itu meningkat pada tahun 2021 hanya 43 juta sekarang meningkat hingga 45 juta.Â
Maka dari itu beberapa mahasiswa dari Universitas Kristen Krida Wacana ini melakukan program penggalangan dana lalu dana tersebut akan di manfaatkan untuk berbagi kepada orang yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di kutip melalui CNN Indonesia Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 4.622 orang berstatus penyandang masalah kesejahteraan sosial (Tunawisma). Dan dari jumlah tersebut, Tunawisma menempati posisi teratas dengan jumlah 1.044 orang[P1] . Kondisi Tunawisma di Jakarta saat ini juga semakin memburuk karena adanya pandemi, penghasilan mereka yang sudah sedikit menjadi lebih sulit lagi karena adanya pandemi yang tentu berpengaruh pada penghasilan mereka.
Dikutip dari data Dinsos DKI Jakarta posisi kedua ditempati orang terlantar dengan jumlah 647 orang. Dan sebanyak 1.602 orang lainnya sebagai kategori PKMS lain-lain.
Program tersebut berjalan dengan rentang waktu dari bulan April hingga Juni 2022, setiap hari sabtu pukul 09.00 - 15.00. Yang dimana dimulai dengan berjualan berbagai macam makanan yang dijual di gereja dan vihara. Lalu dari hasil jualan tersebut akan dibelikan makanan yang dimana akan dibagi pada saat buka puasa pada pukul 18.00.
Setelah ditelusuri infomasi tentang Tunawisma lebih lanjut, kami mendapatkan bahwa masih banyak orang yang tidak dapat berbuka puasa karena ketidakmampuan mereka untuk membeli makan karena penghasilan yang didapatkan kurang atau bahkan tidak ada.
Pada awalnya, banyak permasalahan yang kamu dapat ketika menjalankan program ini. Dimulai kita berjualan pada saat berpuasa yang dimana kita di tegur, lalu lokasi yang cukup susah untuk diakses karena berada di pedalaman, kolong jembatan, dll. Ruang tempat kami membagikan makanan terkesan cukup kumuh dan sering bergetar jika ada kendaraan yang lewat.
Program ini kami bagi menjadi 5 sesi. Untuk pertemuan pertama hingga kedua kami berjualan di Gereja Immanuel yang berlokasi di jelambar. Dan untuk pertemuan ketiga dan keempat kami berjualan di Vihara Dharma Sukha yang berada di Pluit dan membagikan makanan tersebut di kawasan kota tua. Untuk sesi ke 5 kami berjualan di vihara juga tetapi kami juga membagikan beras sebanyak 16 kg dan 15 paket makanan.
Alasan program ini kami lakukan adalah agar banyak teman-teman dari segala daerah yang melakukan penggalangan dana sama seperti kami, agar angka kelaparan di Indonesia terus menurun. Serta membuat orang-orang sadar akan banyaknya orang yang membutuhkan makanan tersebut.
Alasan lain kami menjalankan program pembagian paket makanan ini juga mengapresiasi bulan puasa agar orang orang yang menjalankannya data ikut serta dalam acara tersebut yaitu buka bersama.
Pembelajaran yang kita dapat dalam melakukan program ini adalah kami bersyukur akan kelebihan yang kita miliki, dan dari kelebihan itu kita dapat membantu orang yang kekurangan serta kami jadi lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini.