Mohon tunggu...
Vico Rachman
Vico Rachman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menulis apa adanya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuduhan Jurnalis Marcell Tak Benar, Ini Penjelasan CEO Rantastia Nur Alangan

7 November 2024   10:24 Diperbarui: 7 November 2024   10:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, Raffi Ahmad saat diberikan gelar doktor oleh UIPM Thailand. sumber gambar : Berbagai sumber terpercaya .

CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM) Rantastia Nur Alangan membantah tuduhan pemberi gelar doktor kehormatan kepada Raffi Ahmad, adalah profesor palsu.

Tuduhan ini muncul setelah jurnalis investigatif Andrew MacGregor Marshall melalui akun X miliknya menyatakan bahwa UIPM adalah universitas palsu, dan Ian Broome, bukanlah seorang profesor asli.

Menurut Rantastia, profesor yang berfoto bersama Raffi Ahmad adalah Prof. Dr. Peter Phongphaew, bukan Ian Broome.

"Pernyataan yang menyebutkan Ian Broome sebagai profesor palsu yang memberikan gelar doktor untuk Raffi Ahmad itu salah besar," ujar Rantastia, dalam keterangannya, Rabu (6/11).

Rantastia juga menjelaskan bahwa Prof. Peter Phongphaew merupakan profesor yang memberikan gelar Doktor ke Raffi Ahmad dan akademisi terkemuka yang memiliki pengalaman dan kontribusi panjang di berbagai bidang ilmu alam.

Prof. Peter, yang berdarah Jerman, memiliki keahlian di bidang pertanian organik, kehutanan, rekayasa genetika tanaman, hingga pengobatan herbal untuk manajemen rasa sakit dan pengobatan kanker.

Dalam profil lengkap yang disampaikan Rantastia, Prof. Peter Phongphaew disebutkan memiliki lebih dari empat dekade pengalaman internasional, dengan aktivitas riset dan pengembangan di lebih dari 113 negara.

"Beliau sangat dihormati di kalangan akademisi. Prof. Peter adalah ilmuwan berpengalaman yang memiliki dedikasi tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan alam," tambah Rantastia.

Rantastia menyesalkan adanya tudingan negatif yang menurutnya tidak berdasar dan menyayangkan perilaku beberapa pengguna media sosial yang langsung menelan mentah-mentah informasi yang belum diverifikasi.

"Tuduhan negatif itu sangat ngawur, karena saya kenal dekat dengan Prof. Peter. Nitizen buzzer yang menyebarkan informasi ini tanpa dasar, itu tindakan yang tidak beradab," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun