Medan, 25 juni 2024
Upaya mewujudkan mimpi dunia tidak lepas dari bibit unggul bangsa yang sehat dan sejahtera. Seorang anak mulai dari ia dikandung dalam rahim seorang ibu hingga ia lahir di dunia adalah sosok bibit unggul suatu bangsa. Kesehatan dan kesejahteraan anak masih menjadi permasalahan yang di sorot dalam aksi global untuk mecapai harapan dunia pada tahun 2030 atau SDGs.
Perubahan iklim dan pemanasan global disebabkan oleh bertambahnya jumlah manusia. Manusia megeksploitasi sumber data alam dan mengolahnya untuk keperluan dan kesejahteraan hidupnya.Â
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat menjadi semakin nyata dan signifikan. Topik yang akan dibahas dalam artikel ini adalah tujuan SDGs yang ke 3, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Lebih tepatnya dampak perubahan iklim terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia.
Setelah melakukan penelitian studi lapang di salah satu klinik di Kota Medan, masalah ini memang menjadi salah satu prioritas utama instansi kesehatan. Â
Bapak Dr. Arman Paul Andreas Manurung, selaku dokter di Klinik Surya Kebenaran mengemukakan bahwa perubahan iklim memang sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, apalagi anak-anak. Perubahan iklim berpengaruh terhadap terjadinya bencana alam atau wabah yang bisa mempengaruhi kesehatan siapa saja, terlebih lagi anak-anak. Dalam hal ini tentunya pihak tenaga kesehatan harus memberikan pemahaman kepada orangtua agar memperhatikan kesehatan mereka dan anaknya juga. Dengan cuaca yang berubah-ubah, ada baiknya anak tidak sering bermain di luar rumah dan harus rajin diberi banyak minum air putih.
Beliau juga menyatakan bahwa saat ini lembaga kesehatan, baik itu klinik, puskesmas dan rumah sakit mengutamakan penanganan kesehatan pada anak-anak. Kalau kekurangan asupan gizi, terlebih di saat perubahan iklim dan cuaca, maka anak-anak dapat diberi asupan berupa vitamin, susu atau biskuit. Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap terjadinya bencana alam atau wabah yang bisa mempengaruhi kesehatan siapa saja, terlebih lagi anak-anak.
Berdasarkan penuturan tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim berdampak buruk bagi semua kalangan, terlebih lagi anak-anak. Maka dari itu untuk mengatasi hal ini dan mewujudkan sdgs ketiga, sangat dibutuhkan kesadaran diri masing-masing, begitu juga kesadaran orangtua terhadap kondisi anak-anaknya. Begitu juga dengan tenaga kesehatan yang kiranya menyediakan fasilitas memadai bagi semua kalangan untuk selalu siap siaga di segala kondisi apalagi saat terjadi perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang tidak dapat diduga-duga.