Mohon tunggu...
Opa Jappy Official
Opa Jappy Official Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bebas Menyuarakan Kebebasan Owner dan Pengelola Jappy Network http://jappy.8m.net Tidak Menerima dan Membaca Pesan Melalui Fitur Pesan di Kompasiana Hubungi E-mail, opa.jappy@gmail.com Telp/WA +62 81 81 26 858

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Natal 2023, "Waktu Itu Tiada Tempat, Sekarang Ada Tempat"

24 Desember 2023   07:58 Diperbarui: 24 Desember 2023   13:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota itu, Betlehem, Yusuf dan Maria, seperti Orang-orang Betlehem di Diaspora lainnya, sudah tak memiliki rumah. Jadi, mereka harus mencari penginapan. Sayangnya, walau sudah mencari keliling kota, tak ada tempat untuk mereka karena semuanya sudah terisi.

Maria, masih di atas keledai, berhenti di tepi jalan dekat toko besar milik orang Samaria, sambil istirahat; Yusuf tak lelah mencari penginapan. Tapi, semua penginapan penuh.

Ternyata tak jauh dari Maria istirahat, ada penginapan, juga, milik Orang Samaria, tapi tak ada kamar kosong. Ketika pemilik penginapan melihat isteri Yusuf yang sementara hamil, ia menawarkan "Rumah Tandem," yang terletak di belakang Rumah Utama (penginapan). Tempat ini, untuk para budak (dari Tuan yang menginap di Penginapan), pengurus kereta, keledai, onta, makanan cadangan untuk perjalanan, dan lain-lain.

Karena Maria sudah tak sanggup berkeliling lagi (sebab sudah saat mau melahirkan), Yusuf menerima tawaran Pemilik Penginapan untuk menginap di 'Rumah Tandem' tersebut. Yusuf dan Maria menginap di situ.

Di tempat itu, tiba-tiba Maria kontraksi, saatnya ia melahirkan. Yusuf kebingunan, di situ tak ada tetangga dan tidak satu pun yang ia kenal. 

Tiba-tiba muncul Ahia, anak muda salah satu pelayan rumah penginapan, muncul dekat Yusuf dan Maria; tanpa suara dan perentah, ia berlari keluar, menulusuri Apia Shiloam menuju rumah besar milik seorang Perempuan yang baik hati. Di situ, Ahia menarik tangan Bidan Salome, yang baru saja istirahat.

Juga, tanpa suara dan banyak bicara, Ahia dan Salome berlari cepat menuju Penginapan. Mereka cepat tiba. Salome meminta orang-orang di sekitar Yusuf dan Maria, menjauh. Kemudian, ia membawa Maria ke dalam ruang kecil, dan membantunya melahirkan. Yesus pun lahir di tempat itu; bukan di tempat lain, apalagi di bawah pohon. Banyak orang di situ tahu persis tentang peristiwa kelahiran itu.

Ada Tempat

Ya. Saat Itu, tak ada ruang kehormatan dan tempat terhormat ketika Ia dilahirkan. Saat Ia dilahirkan, mereka, Yusuf, Maria, Salome, ditemani kesepian dan kesendirian; masing-masing orang sibuk dengan urusan sendiri.

Namun, tak lebih dari dua jam, muncul gembala-gembala di tempat tersebut. Penulis Injil Lukan mencatat, 

Mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.

Lukas 2 ayat 16-18

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun