Di kota itu, Betlehem, Yusuf dan Maria, seperti Orang-orang Betlehem di Diaspora lainnya, sudah tak memiliki rumah. Jadi, mereka harus mencari penginapan. Sayangnya, walau sudah mencari keliling kota, tak ada tempat untuk mereka karena semuanya sudah terisi.
Maria, masih di atas keledai, berhenti di tepi jalan dekat toko besar milik orang Samaria, sambil istirahat; Yusuf tak lelah mencari penginapan. Tapi, semua penginapan penuh.
Ternyata tak jauh dari Maria istirahat, ada penginapan, juga, milik Orang Samaria, tapi tak ada kamar kosong. Ketika pemilik penginapan melihat isteri Yusuf yang sementara hamil, ia menawarkan "Rumah Tandem," yang terletak di belakang Rumah Utama (penginapan). Tempat ini, untuk para budak (dari Tuan yang menginap di Penginapan), pengurus kereta, keledai, onta, makanan cadangan untuk perjalanan, dan lain-lain.
Karena Maria sudah tak sanggup berkeliling lagi (sebab sudah saat mau melahirkan), Yusuf menerima tawaran Pemilik Penginapan untuk menginap di 'Rumah Tandem' tersebut. Yusuf dan Maria menginap di situ.
Di tempat itu, tiba-tiba Maria kontraksi, saatnya ia melahirkan. Yusuf kebingunan, di situ tak ada tetangga dan tidak satu pun yang ia kenal.Â
Tiba-tiba muncul Ahia, anak muda salah satu pelayan rumah penginapan, muncul dekat Yusuf dan Maria; tanpa suara dan perentah, ia berlari keluar, menulusuri Apia Shiloam menuju rumah besar milik seorang Perempuan yang baik hati. Di situ, Ahia menarik tangan Bidan Salome, yang baru saja istirahat.
Juga, tanpa suara dan banyak bicara, Ahia dan Salome berlari cepat menuju Penginapan. Mereka cepat tiba. Salome meminta orang-orang di sekitar Yusuf dan Maria, menjauh. Kemudian, ia membawa Maria ke dalam ruang kecil, dan membantunya melahirkan. Yesus pun lahir di tempat itu; bukan di tempat lain, apalagi di bawah pohon. Banyak orang di situ tahu persis tentang peristiwa kelahiran itu.
Ada Tempat
Ya. Saat Itu, tak ada ruang kehormatan dan tempat terhormat ketika Ia dilahirkan. Saat Ia dilahirkan, mereka, Yusuf, Maria, Salome, ditemani kesepian dan kesendirian; masing-masing orang sibuk dengan urusan sendiri.
Namun, tak lebih dari dua jam, muncul gembala-gembala di tempat tersebut. Penulis Injil Lukan mencatat,Â
Mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Lukas 2 ayat 16-18