Mohon tunggu...
Vicky Suhendi
Vicky Suhendi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Kondisi Pedagang Pasar Tradisional Saat Dilaksanakannya PSBB?

28 November 2020   14:33 Diperbarui: 28 November 2020   15:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PSBB adalah pembatasan social berskala besar yang dilaksanakan Pemerintah di Indonesia saat covid-19 menyerang negara Indonesia, hal ini dilakukan karena kebijakan physical distancing (jaga jarak fisik) yang diberlakukan Pemerintah Indonesia saat virus corona menyerang dianggap kurang efektif, dikarenakan banyak masyarakat Indonesia tak patuh dalam menjaga jarak untuk menghindari tertularnya Covid-19, yang mengakibatkan kasus postif corona diIndonesia bertambah banyak setiap harinya. Akhirnya pemerintah pun memperketat kebijakan physical distancing dengan menerapkan kebijakan baru nyaitu PSBB. Dengan PSBB ini pemerintah berharap masyarakat Indonesia dapat mematuhi kebijakan PSBB ini agar yang tertular Covid-19 tidak bertambah semakin banyak.

PSBB ini dilaksanakan dengan persetujuan Kementrian Kesehatan dengan membatasi seluruh aktivitas masyarakat yang dilakukan di luar rumah seperti berkerja dan bersekolah, selain itu beberapa pusat pembelajaan seperti mall, toko, dan juga pasar dibatasi jam operasionalnya yang hanya diperbolehkan buka dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang. PSBB juga dilaksanakan bukan untuk melarang masyarakat keluar rumah tetapi hanya membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah agar kasus positif Covid-19 diIndonesia tidak semakin bertambah tetapi jika masyarakat terpaksa harus keluar rumah pemerintah mewajibkan masyarakat untuk memakai masker ketika berada diluar rumah. Selama PSBB berlangsung masyarakat Indonesia melakukan aktivitas sehari-hari seperti berkerja dan bersekolah secara Online namun tidak untuk pedagang pasar tradisional mereka tetap berjualan saat PSBB berlangsung seperti biasa tanpa adanya interversi pemerintah sehingga menjadi tempat yang rentan terkena covid-19.

Dalam hal pembayaran dan interaksi jual beli di Pasar tradisonal dengan supermarket berbeda, kenapa berbeda?

Karena dipasar tradisional dalam hal jual belinya terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli dan sistem pembayarannya pun menggunakan uang tunai dan pedagang tidak menggunakan sarung tangan sehingga lebih mudah terkena Covid-19, berbeda dengan supermarket yang interaksi jual belinya dibatasi oleh dinding plastic sistem pembayarannya pun jarang ada yang tunai dan pegawainya pun memakai sarung tangan.

Lalu bagaimana kondisi pedagang pasar tradisional saat PSBB ini berlangsung?

Meskipun PSBB diterapkan dengan tujuan yang baik demi kesehatan masyarakat Indonesia, PSBB ini pun memiliki dampak yang bersifat sedikit merugikan bagi beberapa pengusaha yang dalam perindustriannya tidak berjalan dengan baik, jasa angkutan umum seperti bis dan kol bogoran yang tidak memiliki penumpang sama sekali, tukang cukur yang tidak memiliki pelanggan yang datang setiap harinya. Tetapi dampak yang paling dirasakan dari PSBB ini adalah para pedagang pasar tradisonal.

Sejak PSBB berlangsung permintaan pasar tradisional pun semakin menurun yang disebabkan bukan dari pasar tradisionalnya tersebut melainkan dari kebijakan Pemerintah yang membatasi aktivitas masyarakat dan barang dagangan yang akhirnya menimbulkan dampak/efek samping yang dirasakan para pedagang pasar tradisional.

Dalam masa PSBB banyak pedagang pasar tradisional yang mengeluhkan pendapatan mereka mengalami penurunan, barang dagangan yang masih menumpuk, dan akses dalam pengiriman barang dagangan kepasar yang terhambat saat PSBB berlangsung. Penyebab pedagang pasar tradisional mengeluhkan pendapatan mereka menurun karena adanya pembatasan jam operasional yang diterapkkan pemerintah saat PSBB dan pedagang pasar tradisional merasa jika jam operasional mereka dibatasi mereka akan mengalami kerugian, karena diantara semua pedagang pasar tradisional ada beberapa pedagang pasar tradisional yang habis dagangannya pada waktu siang hari dan sore hari, serta penurunan pendapatan pedagang pasar tradisional pun diperkirakan hampir 60-70 %. Selain penurunan pendapatan penyebab pedagang pasar tradisional juga mengeluhkan barang dagangan mereka yang masih menumpuk dan akses pengiriman barang dagangan pasar yang terhambat dikarenakan pada saat PSBB banyak masyarakat yang tidak keluar rumah sehingga pasar pun sepi pembeli yang akibatnya barang dagangan menumpuk selain itu akses keluar masuk kota yang sulit saat PSBB pun menjadi salah satu terhambatnya akses pengiriman barang dagangan.

Pada akhirnya banyak dari pedagang pasar tradisional yang akhirnya memilih untuk menggulung tikar karena tidak kuat dengan kondisi yang terjadi di pasar tradisional pada saat PSBB berlangsung dan juga banyak pedagang yang kehilangan mata pencaharian mereka serta tidak terhitung lagi berapa banyak jumlah rumah tangga dari pedagang pasar tradisional itu yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.

Pedagang pasar tradisonal yang paling merasakan dampaknya adalah para pedagang daging sapi dan ayam yang setiap harinya dagangan mereka sulit sekali habis pada saat PSBB berlangsung, yang ditambah harga dari daging ayam dan sapi dipasar tradisional mengalami penurunan yang signifikan serta adanya kesulitan dalam proses pengiriman barang dagang, tetapi berbeda dengan pedagang sayur yang tak begitu terkena dampak dari PSBB karena produk sayuran tidak ada pelarangan dalam proses pengirimannya  dan juga penurunan harga dari sayur pun tidak signifikan.

Akhirnya Pemerintah pun menyiapkan kebijakan baru yang dapat mengurangi kerugian dari pedagang pasar tradisonal akibat dampak dari PSBB yaitu adaptasi kebiasan baru atau yang biasa disebut new normal. Kebijkakan new normal ini merupakan kebijakan yang dipakai usai PSBB diberlakukan. Dalam kebijakan new normal ini masyarakat dapat melakukan aktivitas Kembali diluar rumah tetapi dengan syarat masyarakat harus menggunakan masker dan tetap menjaga jarak dengan masyarakat lain. Pemerintah mengharapkan dengan adanya kebijakan new normal ini kegiatan dan kehidupan ekonomi di Indonesia dapat berjalan dengan baik seperti biasanya terutama aktivitas kegiatan ekonomi di pasar tradisional. karena pasar tradisional merupakan ujung tombak dan pusat dari ekonomi dan distribusi yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Selain itu pemerintah pun mengusahakan agar daya beli masyarakat dapat ditingkatkan Kembali dengan cara meningkatkan atau menurunkan harga pangan dipasar tradisonal agar para pedagang dan pembeli di pasar tradisional mudah dalam melakukan transaksi jual-beli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun